Cerita Bassist Seringai Inden Hyundai IONIQ 5: Nambah Rp 50 Juta, Unit Ready

24 Maret 2023 15:00 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sammy Bramantyo. Foto: Dok. Megapro Communications
zoom-in-whitePerbesar
Sammy Bramantyo. Foto: Dok. Megapro Communications
ADVERTISEMENT
Hyundai IONIQ 5 tengah naik daun, apalagi sejak namanya disebut masuk dalam program bantuan pembelian mobil listrik dari pemerintah. Namun, popularitasnya juga berimbas pada masa pemesanannya alias inden.
ADVERTISEMENT
Mobil listrik yang sudah dirakit lokal itu sempat alami masa inden yang bervariasi, paling lama setahun hingga akhirnya menjadi enam bulan. Masalah inden ini juga dialami oleh salah satu penggawa band Seringai, Sammy Bramantyo.
Melalui akun Instagram pribadinya (@sam_bram), pria berusia 40 tahun itu membagikan pengalaman tidak menyenangkan dengan pihak diler ketika harus menunggu IONIQ 5 pesanannya yang tak kunjung datang.
“Gue inden IONIQ 5 udah masuk bulan ke-10, yang janjinya cuma 6-bulan. Belum dapat-dapat sampai sekarang,” bunyi unggahan Instagram story Sammy dikutip Kamis (23/3).
Seperti belum cukup, Sammy dibuat terheran-heran dengan ulah, yang disebutnya oknum diler atau sales Hyundai yang menjanjikan unitnya datang lebih cepat jika mau membayar mahar lebih.
ADVERTISEMENT
“Tapi kalau gue nambah Rp 50 juta, barangnya bisa langsung ada akhir bulan di showroom,” imbuhnya.
Masih melalui unggahan cerita di Instagram-nya, Sammy melakukan pembelian IONIQ 5 sejak 8 Mei 2022 lalu dengan estimasi masa tunggu yang dijanjikan selama enam bulan sejak tanggal pembelian.
“Saya selalu tanya kabar duluan, setelah berbulan-bulan tidak ada kabar ternyata salesman yang handle SPK saya juga sudah tidak bekerja di Hyundai lagi,” urainya.
Tampilan mobil listrik buatan Cikarang, Hyundai IONIQ 5. Foto: Muhammad Haldin Fadhila/kumparan
Ia pun menghubungi pihak diler dan kemudian diberikan kontak orang supervisor diler yang bersangkutan. Masih menurut Sammy, tak ada perubahan penanganan dan layanan meski telah berganti orang.
Kesabaran Sammy seolah diuji setelah mendapati kabar bahwa Ryo, adiknya ternyata mendapat unitnya lebih dulu. Padahal, dijelaskan adiknya baru melakukan pemesanan pada 22 Mei 2022 atau nyaris 15 hari setelah sang kakak melakukan pembelian.
ADVERTISEMENT
Singkat cerita, Sammy akhirnya membatalkan pesanan IONIQ 5 setelah berusaha meminta kembali uang muka (DP) yang sudah diberikan karena ketidakjelasan sistem inden dari Hyundai.
“Untuk kawan-kawan yang masih menunggu indennya, good luck, ya. Ingat, kalau capek selalu ada jalur cepat. Customer yang disalip? Enggak usah dipikirin, toh diperbolehkan sama dilernya. Aman saja bestie,” tutup ceritanya.

Tanggapan Hyundai Indonesia

Pengunjung melihat mobil Hyundai Ioniq 5 pada ajang pameran GIIAS 2022 di ICE BSD, Tangerang, Kamis (11/8). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Menyoal hal tersebut, kumparan telah mencoba menghubungi Chief Operating Officer (COO) PT Hyundai Motors Indonesia (HMID), Makmur. Namun, hingga kini belum ada respons.
Adapun Head of Public Relations PT HMID, Uria Simanjuntak hanya menjawab persoalan tersebut secara normatif.
“Yang dapat kami sampaikan, terkait hal yang dialami oleh konsumen tersebut sudah dikoordinasikan oleh tim terkait dengan perwakilan yang ada di diler. Terima kasih,” urai singkat Uria kepada kumparan (23/3).
ADVERTISEMENT
Pada kesempatan terpisah, Makmur pernah menyatakan mulai meningkatkan kapasitas produksi IONIQ 5 guna memenuhi permintaan konsumen yang masih inden dan mengantisipasi lonjakan pembelian menyusul pemberian bantuan dari pemerintah.
“Antisipasi yang sudah kita lakukan ada menambah produksi empat kali lipat dibanding tahun lalu. Sekarang lebih fleksibel, kemarin bisa inden sampai setahun sekarang sudah berkurang,” jelasnya ketika ditemui di Jakarta belum lama ini.
Produksi IONIQ 5 sepanjang tahun 2022, disebutnya hampir menyentuh angka 2.000 unit atau lebih tepatnya 1.850-an unit. Kemudian pada dua bulan awal tahun ini sudah mencapai 500 unit.
“Jadi bagi konsumen yang mau inden IONIQ 5, kalau tahun lalu indennya mencapai satu tahun. Kalau tahun ini kita percepat suplainya menjadi (indennya) 6 bulan saja,” tukas Makmur.
ADVERTISEMENT
*kumparan telah mendapat persetujuan dengan pihak yang bersangkutan untuk mengutip dan memuat konten dari Instagram Sammy Bramantyo.
***