news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Cerita Kami Setelah Menjajal Hyundai Creta Keliling Pulau Dewata

30 Januari 2022 7:12 WIB
ยท
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menjajal Hyundai Creta di Bali. Foto: Muhammad Haldin Fadhila/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menjajal Hyundai Creta di Bali. Foto: Muhammad Haldin Fadhila/kumparan
ADVERTISEMENT
Setelah mencoba Hyundai Creta pertama kalinya di pabrik Hyundai yang terletak di Cikarang, Jawa Barat, bisa dibilang banyak yang kurang puas karena terlalu singkat.
ADVERTISEMENT
Nah, kali ini Hyundai memberikan kesempatan kepada awak media untuk mencoba selama dua hari, dan menempuh jarak lebih dari 200 km.
Kami menjelajahi berbagai kondisi jalanan di Bali, guna menjawab pertanyaan apakah Creta benar-benar dibuat untuk Indonesia?
Begitu mendarat di Bandara Ngurah Rai, kami disuguhi dengan cuaca cerah nan panas yang memastikan aktivitas pasti berjalan lancar tanpa gangguan dari cuaca buruk. Kehadiran kami pun langsung disambut dengan 38 unit Hyundai Creta.

Performa dan handling Hyundai Creta

Untungnya, saya langsung mendapatkan kesempatan pertama untuk membawa Hyundai Creta dari bandara ke sebuah restoran yang terletak di Uluwatu. Memasuki mobil, pendingin jok membuat suhu kabin jadi lebih nyaman setelah dipanggang oleh cuaca panas saat itu.
ADVERTISEMENT
Dengan mengawali perjalanan melewati tol Bali Mandara, saya mendapat kesempatan untuk menggeber mesin SmartStream 1.5-liter yang dikawinkan dengan transmisi IVT. Tentu saja, dorongan mesin ke 80 km/jam sangat baik.
Mencoba Hyundai Creta di Bali. Foto: Hyundai
Bicara mesin, pabrikan mengklaim mobil ini mampu memuntahkan tenaga 113 dk pada 6.300 rpm dan torsi maksimal 144 Nm pada 4.500 rpm.
Oh iya, saya juga sempat mencoba beberapa mode lain punya Hyundai Creta, Eco, Sport, dan Smart. Untuk Eco sendiri bisa dibilang membuat mesin terasa lebih tertahan dan kurang responsif, tentu saja hal tersebut masuk akal mengingat pengaturan tersebut dikhususkan untuk menghemat konsumsi BBM.
Untuk Smart sendiri merupakan perpaduan antara Comfort atau standar dan Eco. Sesuai dengan namanya, mesin tertahan sedikit namun bertujuan agar konsumsi BBM tidak berlebihan. Sementara Sport sendiri tak ada perbedaan yang signifikan, saya rasa mode ini dituju untuk pengemudi yang ingin merasakan berganti gigi dengan paddle shift.
ADVERTISEMENT
Tidak hanya menggeber mesin, di kesempatan yang sama saya langsung mencoba beberapa fitur keselamatan Hyundai Creta, seperti Lane Keeping Assist, Lane Following Assist, dan Cruise Control.
Menjajal Hyundai Creta di Bali. Foto: Muhammad Haldin Fadhila/kumparan
Ketika setir dilepas untuk beberapa saat, mobil mampu menyesuaikan dengan marka jalan. Sebaliknya, ketika mobil dicoba untuk berpindah jalur tanpa menggunakan lampu sein, secara otomatis mobil berusaha membanting setir kembali ke jalur.
Yang paling heboh adalah Blind Spot Assist, mengingat jalanan di Bali juga dipenuhi dengan motor, fitur keselamatan tersebut sering berbunyi ketika motor hendak menyalip. Namun, yang menarik adalah Forward Collision-avoidance Assist, yang langsung menghentikan mobil dan membunyikan suara pengingat ketika ada objek yang tiba-tiba menghalangi mobil.
Beberapa jalan di Bali bisa dibilang cukup menantang, saya disuguhi dengan beberapa tanjakan yang berkelok dalam perjalanan ke Uluwatu maupun dari Kintamani ke Bandara Ngurah Rai. Bisa dipastikan, Creta melahap tanjakan berkelok itu dengan mudah, mesin tak terasa kurang tenaga dan transmisi sangat responsif. Balasannya tentu raungan mesin yang cukup tinggi.
ADVERTISEMENT
Berkat setir yang ringan dan tak terlalu sensitif, memberikan saya percaya diri saat manuver di jalanan yang sempit atau saat harus menyalip kendaraan lain. Pun dengan penggunaan suspensi yang tak terlalu empuk dan tak terlalu keras, sehingga mampu menyeimbangkan rasa nyaman dan performa yang mampu dihasilkan oleh mobil. Namun, gejala limbung masih berasa ketika menikung di belokan.

Bagaimana dengan kenyamanan kabin Hyundai Creta?

Mencoba Hyundai Creta di Bali. Foto: Hyundai
Bagian kabin Hyundai Creta bisa dibilang jadi perhatian utama untuk Hyundai sendiri dalam membantu rasa nyaman berkendara. Sebab, selama menempuh jarak lebih dari 200 km dalam dua hari, saya tidak merasa lelah.
Beberapa diantaranya terletak pada setir yang bisa diatur secara tilt maupun teleskopik. Ada jok yang dapat diatur ketinggiannya dan penyematan ventilasi pada jok yang harus saya akui sangat cocok dengan kondisi iklim di Indonesia yang tropis sehingga tak perlu khawatir soal punggung basah.
ADVERTISEMENT
Bicara joknya, pada barisan kedua mobil juga terasa sangat lapang. Berkat penggunaan penggerak roda depan, tidak ada benjolan yang mengganggu, ruang kaki pun bisa bergerak bebas. Sama halnya untuk ruang kepala, dengan tinggi saya 165 cm masih ada ruang yang cukup lega untuk kepala.
Kemudian terdapat panoramic sunroof, namun saya sarankan jangan dibuka ketika cuaca panas terik. Selain itu, ada pengaturan air purifier di bagian armrest, yang sangat cocok dengan kondisi pandemi saat ini.
Mencoba Hyundai Creta di Bali. Foto: Hyundai
Kesenyapan kabin yang terasa sangat sunyi baik pada saat hujan, dalam kecepatan tinggi, maupun ketika melewati jalanan rusak. Pada saat hujan, akibat penempatan panoramic roof alhasil suara hujan yang mendarat di kaca masih terdengar. Selain itu, ketika dibawa lari dalam kecepatan tinggi kolong terasa sunyi, pun disaat menghadapi guncangan jalanan rusak.
ADVERTISEMENT
Masalah audio, Hyundai Creta sudah menggunakan speaker BOSE Premium yang terhubung ke head unit berukuran 8-inci lengkap dengan Android Auto maupun Apple CarPlay. Nampaknya, speaker satu ini dituju untuk musik-musik yang bassnya menjadi nilai utama. Selain itu, tentunya mobil juga menyesuaikan volume speaker dengan kecepatan mobil.

Catatan setelah mencoba Hyundai Creta selama dua hari

Setelah mencoba Hyundai Creta mengitari Pulau Bali dengan jalanan yang beragam macam, bisa dibilang mobil ini memang dibuat untuk Indonesia. Secara harga dan fitur, Creta sangat cocok bagi yang sedang mencari alat mobilitas sehari-hari.
Menjajal Hyundai Creta di Bali. Foto: Muhammad Haldin Fadhila/kumparan
SUV satu ini menawarkan rasa berkendara yang nyaman dan senyap, sangat pas dengan kondisi jalanan Indonesia yang terbilang dinamis. Baik dari segi fitur kenyamanan, keselamatan dan performa mobil.
ADVERTISEMENT
Sayangnya, hal yang harus diperhatikan adalah penggunaan material pada dasbor mobil. Sebagai mobil yang dibanderol dengan harga mulai dari Rp 279 juta hingga Rp 399 juta, masih menggunakan panel plastik bukan material soft touch.
Apabila melihat seluruh rivalnya, bahkan calon rivalnya sudah menggunakan material soft touch pada bagian dasbor dan door trim. Selebihnya, saya rasa Hyundai Creta sudah siap untuk menantang rival dan calon rivalnya di Indonesia.