Cerita Super Cub: 'Mbahnya' Motor Bebek Honda

2 Januari 2018 19:00 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Kisah Honda sebagai jagoan sepeda motor di Indonesia tidak perlu dipertanyakan lagi. Bagi beberapa orang, Honda bahkan sudah menjadi kata ganti untuk sepeda motor.
Bicara tentang dinasti sepeda motor yang dibangun Honda, kurang lengkap rasanya jika tidak membahas Honda Super Cub. Motor legendaris yang satu ini tidak hanya menyebar virus Honda di Indonesia, tapi juga di seluruh dunia.
Sejarah Motor Bebek Super Cub
Selepas Perang Dunia II, Jepang memfokuskan diri untuk mengembangkan teknologi sepeda motor. Namun bukan seperti sepeda motor yang sudah ada kebanyakan.
Sadar masuk ke industri yang sudah dikuasai dengan nama-nama besar seperti BMW, Harley Davidson dan beberapa merek lainnya, Honda pun berpikir untuk menghadirkan inovasi baru.
ADVERTISEMENT
Di saat semua sepeda motor masih seragam dengan desain yang kokoh dan kubikasi mesin yang besar, salah satu pendiri perusahaan, Soichiro Honda punya ide untuk ‘membuat sesuatu yang bisa digenggam dengan tangan’. Tentu saja hal ini adalah kiasan, dalam konsep membuat sepeda motor yang dimaksudkan adalah membuat sepeda motor yang padat dan dapat digunakan oleh siapapun dengan mudah.
Desain sepeda motor yang lebih ramping dari kebanyakan ini dipilih, juga karena kondisi jalanan di Jepang yang masih buruk di kala itu. Mengutip dari situs resmi Honda, hal ini juga disampaikan oleh Jozaburo Kimura, salah satu desainer awal sepeda motor Honda, "Kami (pada tahun 1956) harus membuat sepeda yang kokoh tapi bisa dengan mudah dikendalikan bahkan di jalanan rusak."
ADVERTISEMENT
Hal ini juga dipertegas oleh Fujisawa yang menyebutkan, "Ini harus menjadi sepeda yang bisa dikendarai semua orang, dan terutama bisa membuat wanita nyaman mengendarainya."
Pernyataan Fujiwara ini tidak lepas juga dari fakta bahwa sepeda motor masih didominasi dengan model 'laki' --dengan tangki bensi di depan-- yang susah digunakan oleh wanita.
Ide-ide ini lah yang kemudian melahirkan Honda Super Cub dengan mesin berkubikasi 50 cc yang dikawinkan transmisi manual 3-percepatan dan disematkan roda 17 inci --lebih kecil dan lebih compact dibanding model sepeda motor lainnya. Dan benar saja, berkat kemudahan penggunaan yang ditawarkan, penjualan motor ini meledak di kampung halamannya pada tahun 1958.
Honda Super Cub C100 (Foto: Gesit Prayogi)
Di beberapa negara lain bahkan virus motor bebek juga merasuk ke kultur muda-mudinya, bahkan Beach Boys kemudian membuat lagu berjudul 'Little Honda' yang menunjukan bagaimana sepeda motor yang satu ini menjadi idola anak muda di Amerika.
ADVERTISEMENT
Honda Super Cub Masuk ke Indonesia
Tiga tahun semenjak peluncurannya Honda Super Cub C100 masuk ke Indonesia. Si unyil --julukan Honda c100-- juga berhasil menarik perhatian berkat kepraktisannya untuk digunakan.
Melihat antusiasme masyarakat yang kuat akan kehadiran motor ini, Honda memutuskan untuk melakukan penyegaran pada Honda Super Cub. Tidak hanya satu, Honda menghadirkan tiga varian baru untuk pilihan motor bebeknya ini. Honda Super Cub C50, Honda Super Cub C70, dan Honda Super Cub 90 mulai tahun 1963. Adapun angka yang disematkan pada nama setiap motor ini merujuk pada kubikasi mesinnya.
Honda Super Cub C50 (Foto: Gesit Prayogi)
Tapi di Indonesia sendiri Honda Super Cub C90 kalah populer dibanding adik-adiknya. Penggunaan sistem kopling dalam konfigurasi transmisi kecepatan diduga menjadi penyebab Honda Super Cub C90 kurang diminati.
ADVERTISEMENT
Meski begitu Honda Super Cub generasi ketiga yang dilahirkan tahun 1973 menjadi capaian tersukses Honda. Pada generasi ketiga ini Honda memfokuskan diri pada satu produk dengan basis Honda Super Cub 70 yang masih banyak berseliweran di jalan raya. Saking tenarnya Honda Super Cub ini masih sampai mendapat nama lokal sebagai 'Pitung' --diambil dari Bahasa Jawa pitung puluh yang artinya tujuh puluh merujuk ke kubikasi mesin--
Pitung dengan desain lampu utama bulat dan jok penumpang dan pengendara yang menyatu ini berhasil membuat nama Honda menggema di seluruh penjuru Indonesia.
Pasca Honda Super Cub
Tahun 1980 Honda memutuskan untuk membuat ubahan besar-besar terhadap motor bebeknya. Honda Astrea 700 dan Honda Astrea 800 lahir sebagai suksesor Honda Super Cub. Bentuk lampu bulat ditinggalkan dan bentuk lampu yang lebih kotak digunakan. Jok juga semakin lebar dan panel speedometer juga menampilkan lebih banyak informasi.
ADVERTISEMENT
Evolusi terhadap motor bebek dan dominasi Honda pun berlanjut dalam wujud Honda Astrea Supra, Hondra Astrea Legenda. Hingga akhirnya mengambil wujud motor bebek modern dalam diri Hondra Supra X yang berjuang melawan dominasi skuter matik (skutik) dewasa ini
Honda Super Cub dilahirkan kembali
New Honda Super Cup C110 (Foto: Gesit Prayogi)
Popularitas Honda Super Cub memang sangat fenomenal. Dinasti motor bebek di dunia ini tidak bisa dilepaskan dari peran motor ini.
Menjadi sepeda motor yang diproduksi paling banyak di seluruh dunia adalah sebuah pencapaian yang mengaggumkan. Hal ini pun disadari oleh Honda, pabrikan berlambang sayap ini melahirkan kembali Honda Super Cub bersamaan dengan peringatan 100 juta unit diproduksinya motor tersebut secara global.
Dalam ajang Tokyo Motor Show 2017, new Honda Super Cup 110 2018 dipamerkan ke publik. Di Jepang sendiri New Honda Super Cup 110 2018 ditawarkan dengan harga 275.400 Yen atau sekitar Rp 33 juta (dengan rate 1 Yen = Rp 120 per 2 Januari 2018) .
ADVERTISEMENT
Merujuk dari namanya sepeda motor legendaris ini pun akan memanfaatkan momentum ulang tahun Super Cub ke-60 Agustus nanti untuk mengangkat kembali nama motor legendaris ini.