Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.94.1
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Bus yang mengangkut rombongan siswa SMK asal Bali itu menabrak 6 mobil dan 10 sepeda motor sepanjang perjalanan 2,3 kilometer dari mulai alami rem blong hingga kendaraan benar-benar berhenti total. Polisi merangkum ada 7 titik lokasi berbeda tabrakan terjadi.
Certified Safety Ride Driving Instructor, Gerry Nasution turut prihatin atas insiden tersebut. Sekaligus mengingatkan bahwa kendaraan besar seperti bus atau truk di Indonesia tidak bisa sepenuhnya dijamin keamanannya.
Gerry bilang, kalau sudah seperti itu pengguna jalan lain harusnya memasang sikap lebih waspada sebelum menjadi korban. Belajar dari kasus tersebut, ia membeberkan kiat ciri-ciri kendaraan yang tengah mengalami masalah teknis seperti rem blong.
"Hal yang bisa diperhatikan adalah kondisi fisik kendaraan. Misalnya, lampu rem sudah menyala terus, tetapi tidak ada tanda kendaraan itu bereaksi melambat atau berhenti. Kemudian dari perilaku berkendara yang janggal," buka Gerry kepada kumparan, Jumat (10/1).
ADVERTISEMENT
Lalu, bagaimana dengan kendaraan yang kebetulan ada di depannya? Dirinya menekankan pentingnya melihat sekitar dan penggunaan kaca spion, terutama saat di tengah arus lalu lintas padat hingga kawasan dengan jalanan menurun.
"Penting menggunakan indera penglihatan, pendengaran, bahkan penciuman. Misalnya saat lalu lintas tenang, tiba-tiba ada suara gemuruh di belakang seperti besi beradu dan ada kendaraan melaju cepat serta ugal, itu harusnya sudah bisa menjadi tanda," katanya.
Dengan memeriksa kondisi lingkungan di belakang kendaraan, pengemudi disebutnya akan lebih siap dengan mitigasi penanganannya dan dapat terhindar menjadi korban atau mengurangi risiko dampak kecelakaan dari kendaraan lainnya.
"Kalau seperti bus rem blong itu harusnya sopir memberikan tanda bisa dengan klakson atau lampu. Pengendara yang siap akan dengan cepat menangkap tanda-tanda ini dan punya kesempatan lebih banyak untuk menghindari tabrakan," jelas Gerry.
ADVERTISEMENT
Gerry menilai dari rekaman CCTV kecelakaan bus pariwisata maut itu terlihat cukup banyak pengendara lain yang tak sigap menghindar. Ini menurutnya, diakibatkan dari persepsi kebanyakan masyarakat dari kebiasaan gaya berkendara yang tak tertib.
"Mungkin ini ada kaitannya dengan perilaku berkendara, terutama bus ya yang kita sering lihat ngebut atau zig-zag. Jadi terbentuk pandangan kalau hal itu lumrah dan ketika memang terjadi kondisi darurat, masyarakat jadi sukar membedakan," pungkasnya.
***