Charged Gelontorkan Rp 592 Miliar untuk Rakit Motor Listrik di Cikupa

14 Desember 2022 15:01 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pabrik perakitan motor listrik Charged Indonesia. Foto: Charged Indonesia
zoom-in-whitePerbesar
Pabrik perakitan motor listrik Charged Indonesia. Foto: Charged Indonesia
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Charged Indonesia resmi memulai produksi motor listrik mereka di Giga-Shed Factory di Cikupa Mas Industrial Estate, Tangerang.
ADVERTISEMENT
Fasilitas itu merupakan bagian dari investasi bersama dengan Vmoto Soco Group untuk menjalankan model bisnis EVaaS (Electric Vehicle as-a-Service) Charged di Indonesia.
Adapun, total nilai investasi yang diraup mencapai 38 juta dolar AS atau setara dengan Rp 592 miliar.
“Dari nilai tersebut kami memiliki dua fasilitas, yang pertama perakitan yang kita sebut sebagai Giga-Shed dan yang kedua di Kemang, sebagai kantor distribusi atau disebut E-Shed,” ujar Chief Commercial Officer Charged Indonesia, Stephanus Widi ditemui di Cikupa, Tangerang belum lama ini.
Fasilitas perakitan motor listrik Charged Indonesia di Cikupa Mas Industrial Estate, Tangerang. Foto: Sena Pratama/kumparan
Sebelumnya, perusahaan tersebut sudah mendapatkan suntikan dana investasi dari perusahaan asal Singapura, DeClout Ventures sebesar 4,5 juta dolar AS atau sekitar Rp 70,4 miliar untuk pendanaan putaran pertama.
Fasilitas yang berdiri di atas lahan seluas 16.000 meter persegi itu saat ini merakit tiga model Charged yang sudah diperkenalkan sebelumnya yakni Charged Anoa, Charged Rimau, dan Charged Maleo.
ADVERTISEMENT
Factory commissioning ini menyatakan bahwa kita sudah mulai (aktivitas) tahun ini, dalam waktu 6 bulan factory kami sudah jadi dan sudah mulai produksi dari bulan lalu, dan sekarang kita ingin menunjukkan bahwa fasilitas yang kita buat dan dedikasikan untuk mengadopsi kendaraan listrik,” imbuh Stephanus.
Dirinya menyebut, total kapasitas produksi motor listrik yang mampu dihasilkan oleh pabrik tersebut sebanyak 230 ribu unit per tahunnya.
Pabrik perakitan motor listrik Charged Indonesia. Foto: Charged Indonesia
“Untuk sekarang kita tidak langsung maksimal (produksi), kita sesuaikan dengan demand yang ada di pasar. Kami akan lakukan secara bertahap, dari yang very low produksi 20 unit motor per hari sampai dengan maksimal di mana setiap 4 menit keluar satu motor,” tukas Stephanus.
Sayangnya, Stephanus enggan merinci berapa total nilai investasi untuk pembuatan pabrik tersebut. Tetapi, ia menyebutkan, pabrik yang beroperasi saat ini merupakan renovasi dari fasilitas produksi lama.
ADVERTISEMENT
Motor listrik Charged yang diproduksi lokal nantinya tidak hanya memenuhi untuk pasar domestik, tapi juga ekspor, yang mana saat ini baru ke negara tujuan Vietnam dan Thailand.
***