Chevrolet di Indonesia: Dulu Pionir, Sekarang Tersingkir

28 Oktober 2019 18:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Chevrolet mengeluarkan mobil terbaru. Foto: Dok. GM Indonesia
zoom-in-whitePerbesar
Chevrolet mengeluarkan mobil terbaru. Foto: Dok. GM Indonesia
ADVERTISEMENT
General Motor Indonesia (GM Indonesia) --merek Chevrolet-- resmi mengumumkan akhir dari bisnisnya di dalam negeri. Mereka tak lagi melakukan aktivitas penjualan mulai akhir Maret 2020.
ADVERTISEMENT
President GM Asia Tenggara, Hector Villarreal, beralasan operasional mereka di Indonesia merugi. Keputusan ini tentu sangat disayangkan, mengingat merek asal Amerika ini bisa dibilang sebagai pelopor di industri otomotif dalam negeri.
Data memperlihatkan bisnis mereka terus mengalami penurunan. Mengacu data Gabungan Industri kendaraan bermotor Indonesia (Gaikindo), angka penjualan tertinggi Chevrolet ditorehkan pada tahun 2013, yang berhasil mencatatkan 15.649 unit.
GM Indonesia mengumumkan tak lagi menjual produknya Chevrolet di Indonesia mulai akhir Maret 2020. Foto: Ghulam Muhammad Nayazri / kumparan
Saat itu, jenama Amerika ini bisa menikmati pasar industri otomotif Indonesia yang sedang jaya dan menembus 1,2 juta unit. Ibarat roda, manisnya penjualan tak bertahan lama.
Mulai tahun 2014, penjualan mereka turun ke angka 10.018 unit dan terus melorot. Bahkan sepanjang tahun ini, hingga September, Chevrolet cuma mendistribusikan 970 unit, yang sekaligus menandakan bahwa mereka menyerah.
ADVERTISEMENT
Data penjualan sejak 2015 hingga sekarang: 2015 4.541 unit 2016 2.540 unit 2017 3.617 unit 2018 2.509 unit 2019 970 unit (Januari-September)
Penjualan Chevrolet di Indonesia sejak tahun 2000. Foto: Ghulam Muhammad Nayazri / kumparan
Titel pabrikan pertama yang membangun industri otomotif dalam negeri kini tinggal cerita. Memiliki produk MPV dan diproduksi secara lokal nyatanya tak membuat laporan keuangan Chevrolet membaik. Itulah yang mendasari mereka menutup fasilitas produksi Spin di Pondok Ungu, Bekasi, pada Juni 2015.
Upaya mencoba peruntungan dengan menjadi distributor dan menjual Trax, Spark, Trailblazer, dan Colorado pun tak menolong. Daripada merugi, GM lebih memilih undur diri.
New Chevrolet Trax. Foto: Gesit Prayogi/kumparan
"Secara global, GM telah mengambil langkah-langkah yang sulit untuk memfokuskan aset dan sumber daya yang dimilikinya. Keputusan yang sulit ini konsisten dengan strategi global GM untuk tetap berfokus pada pasar yang memiliki jalur yang jelas untuk mencapai keuntungan yang berkesinambungan," kata Hector Villarreal, President GM Asia Tenggara.
ADVERTISEMENT
Meski tak lagi menjual produk Chevrolet di Indonesia, Hector menjamin layanan aftersales masih aman untuk beberapa tahun ke depan.