Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
General Motor Indonesia (GM Indonesia) --merek Chevrolet -- resmi mengumumkan akhir dari bisnisnya di dalam negeri. Mereka tak lagi melakukan aktivitas penjualan mulai akhir Maret 2020.
ADVERTISEMENT
President GM Asia Tenggara, Hector Villarreal, beralasan operasional mereka di Indonesia merugi. Keputusan ini tentu sangat disayangkan, mengingat merek asal Amerika ini bisa dibilang sebagai pelopor di industri otomotif dalam negeri.
Data memperlihatkan bisnis mereka terus mengalami penurunan. Mengacu data Gabungan Industri kendaraan bermotor Indonesia (Gaikindo), angka penjualan tertinggi Chevrolet ditorehkan pada tahun 2013, yang berhasil mencatatkan 15.649 unit.
Saat itu, jenama Amerika ini bisa menikmati pasar industri otomotif Indonesia yang sedang jaya dan menembus 1,2 juta unit. Ibarat roda, manisnya penjualan tak bertahan lama.
Mulai tahun 2014, penjualan mereka turun ke angka 10.018 unit dan terus melorot. Bahkan sepanjang tahun ini, hingga September, Chevrolet cuma mendistribusikan 970 unit, yang sekaligus menandakan bahwa mereka menyerah.
ADVERTISEMENT
Data penjualan sejak 2015 hingga sekarang:
2015 4.541 unit
2016 2.540 unit
2017 3.617 unit
2018 2.509 unit
2019 970 unit (Januari-September)
Titel pabrikan pertama yang membangun industri otomotif dalam negeri kini tinggal cerita. Memiliki produk MPV dan diproduksi secara lokal nyatanya tak membuat laporan keuangan Chevrolet membaik. Itulah yang mendasari mereka menutup fasilitas produksi Spin di Pondok Ungu, Bekasi, pada Juni 2015.
Upaya mencoba peruntungan dengan menjadi distributor dan menjual Trax, Spark, Trailblazer, dan Colorado pun tak menolong. Daripada merugi, GM lebih memilih undur diri.
"Secara global, GM telah mengambil langkah-langkah yang sulit untuk memfokuskan aset dan sumber daya yang dimilikinya. Keputusan yang sulit ini konsisten dengan strategi global GM untuk tetap berfokus pada pasar yang memiliki jalur yang jelas untuk mencapai keuntungan yang berkesinambungan," kata Hector Villarreal, President GM Asia Tenggara.
ADVERTISEMENT
Meski tak lagi menjual produk Chevrolet di Indonesia, Hector menjamin layanan aftersales masih aman untuk beberapa tahun ke depan.