China Salip Jepang Jadi Raja Ekspor Mobil Dunia

3 Januari 2024 15:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Aktivitas di salah satu pabrik mobil listrik Neta Auto di Tongxiang, China. Foto: Sena Pratama/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Aktivitas di salah satu pabrik mobil listrik Neta Auto di Tongxiang, China. Foto: Sena Pratama/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Jepang harus menyerahkan takhtanya sebagai eksportir mobil terbesar di dunia ke China selama tahun 2023. Asosiasi Industri Otomotif Jepang mencatatkan angka pengiriman mobil ke luar negeri selama Januari-November sebanyak 3,99 juta unit.
ADVERTISEMENT
Cukup jauh dari perkiraan volume ekspor yang diperkirakan bakal mencapai 4,3 juta unit sampai satu tahun penuh 2023. Melihat perolehan sementara tersebut, Jepang sudah dipastikan kalah jumlah dari China.
Pada periode sebelas bulan 2023 kemarin, Negeri Tirai Bambu sudah berhasil mengkapalkan 4,41 juta unit kendaraan ke negara tujuan ekspor. Sekaligus terjadi kenaikan sebesar 58 persen dibanding periode tahun sebelumnya, mengutip SMM.
Data dirilis China Automobile Association, mayoritas mobil yang diekspor masih berupa mesin bakar internal atau ICE. Namun, untuk kendaraan energi terbarukan atau new energy vehicle (NEV) juga sedang mengalami pertumbuhan signifikan.
Pabrik Mitsubishi di Jepang. Foto: dok. Asia Nikkei
Kenaikan melonjak 110 persen selama Januari-November 2023 dengan total 825 ribu unit dalam tiga kuartal pertama. Rusia adalah negara tujuan ekspor terbesar China.
ADVERTISEMENT
Belum lagi sejak meletusnya perang Rusia-Ukraina, China berhasil mengirimkan mobil-mobil buatannya sebanyak 730 ribu unit selama Januari hingga Oktober tahun lalu alias tujuh kali lipat dibanding periode yang sama tahun 2022.
Negara tujuan ekspor terbesar kedua China datang dari Benua Amerika Selatan yakni Meksiko. Sudah ada 330 ribu unit mobil yang dikirim sejak Januari hingga Oktober 2023 atau naik sebesar 71 persen.
Selain melakukan pengiriman unit secara utuh ke Meksiko, pabrikan China juga rajin menggelontorkan investasi dan rencana ekspansi ke Negeri Sombrero tersebut. Tujuan lainnya adalah agar mobil China lebih mudah masuk ke pasar Amerika Utara.
Sejak lama, Jepang menduduki posisi nomor satu dalam ekspor mobil global. Terakhir kali Jepang kehilangan dominasinya adalah ketika dikalahkan oleh Jerman pada tahun 2016. Meski produsen mobil Jepang merupakan pemain terdepan di era kendaraan berbahan bakar bensin, mereka tertinggal jauh dalam transformasi ke elektrifikasi.
ADVERTISEMENT
***