Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0

ADVERTISEMENT
Rem cakram atau rem tromol jadi istilah familiar, yang kita sering dengar atau bahkan ucapkan. Komponen ini penting perannya di kendaraan beroda, termasuk mobil dan motor.
ADVERTISEMENT
Tapi, apakah sudah tahu sejarah perkembangannya?
Yuk kita bahas tipis-tipis soal perjalanan sistem pengereman di dunia, beserta penemunya.
Balok kayu
Mengutip dari Autoevolution, pada awalnya --tak diketahui sejak tahun berapa-- sistem pengereman yang digunakan masih sangat sederhana dan ala kadarnya.
Umumnya menggunakan sistem tuas dan balok kayu, yang bila tuas ditarik, balok kayu akan menempel di roda kayu berlapis besi baja. lihat gambar.
Metode ini dipakai pada kendaraan yang ditarik kuda atau bertenaga uap. Namun, rem ini mulai tak digunakan lagi jelang akhir 1890-an, ketika Michelin bersaudara mulai mengganti roda berlapis besi dengan ban karet.
Rem Tromol
Sistem pengereman ini merupakan cikal bakal rem modern. Orang yang disebut berjasa besar dalam pengembangan ini adalah Louis Renault pada 1902.
ADVERTISEMENT
Konsep kasar rem tromol atau drum brake, sudah pernah dirancang setahun sebelumnya oleh Wilhelm Maybach.
Bahkan sebelum itu, pada tahun 1899, Gottlieb Daimler sudah menemukan ide sistem rem tromol yang disebut servo assistance, yang digunakan sampai sekarang, tapi dengan beberapa pembaruan.
Namun saat itu sistem pengereman ini ditempatkan diposisikan tak tertutup. Sehingga muncul masalah, ketika komponennya kena debu, kepanasan, atau basah, sehingga tak bekerja efektif.
Sistem rem hidrolik
Bila sebelumnya rem bekerja secara mekanik, tapi pada 1918 Malcolm Loughead menemukan sistem pengereman hidrolik. Sistem ini memanfaatkan cairan, untuk mentransfer gaya pada pedal yang ditekan ke piston, dan kemudian ke brake shoes (kampas rem).
Pada akhir 1920-an, sistem ini dipasang pada sebagian besar kendaraan mahal. Lalu meluas ke sebagian besar dunia otomotif.
Rem cakram
Seiring berjalan waktu, kendaraan yang diproduksi ternyata memiliki kecepatan semakin tinggi, dengan bobot berat. Penggunaan rem tromol memang masih efektif, tapi ada kekurangan soal pendistribusian panas.
ADVERTISEMENT
Ini yang kemudian menjadi awal dari pengembangan rem cakram. Pertama kali dipatenkan pada tahun 1902 oleh William Lanchester, cakram tersebut baru populer pada 1950-an.
Chrysler menjadi pabrikan pertama yang menerapkan sistem rem cakram pada kendaraannya (Imperial), yang dikombinasi dengan hidrolik Loughead. Di Eropa, sistem ini diadopsi oleh Jaguar (C-Type) dan Citroen (DS).
Sampai saat ini, perkembangan rem semakin canggih, seperti penyematan teknologi rem ABS (anti-lock braking system), electronic brake-force distribution (EBD), dan lainnya.