Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
CJPT: Jangan Tutup Pilihan Teknologi untuk Capai Netral Karbon
27 Maret 2023 19:22 WIB
·
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
Asia Management of Commercial Japan Partnership Technologies (CJPT), Pras Ganesh berpendapat untuk mencapai netral karbon, diperlukan pendekatan yang lebih holistik. Menurutnya, perlu melibatkan berbagai teknologi yang ada, bukan sebaliknya.
ADVERTISEMENT
“10 tahun yang lalu, kita tidak bicara banyak soal BEV dan sekarang kita membicarakannya, teknologi berubah dan yang perlu kita pahami adalah kita harus beradaptasi dengan banyak teknologi bukannya menutup pintu untuk teknologi tertentu,” kata Pras saat sesi wawancara dengan sejumlah wartawan, termasuk kumparan pada Carbon Neutral Mobility Event, di Bangkok, Thailand beberapa waktu lalu.
Dalam konteks menyediakan solusi mobilitas kendaraan niaga misalnya, CJPT bermitra dengan sejumlah merek Jepang untuk menyediakan beragam teknologi kendaraan, mulai dari mesin konvensional yang irit bahan bakar, hybrid-LPG, hingga hidrogen.
Khusus untuk hidrogen, kata Pras, teknologi ini memiliki potensi, karena bisa dihasilkan dari energi terbarukan.
“Kenapa kita mendorong hidrogen bukan hanya sekadar untuk solusi mobilitas. Hidrogen sebagai sumber energi yang sangat menarik, itu karena kita bisa memproduksinya dari sumber energi terbarukan, bisa disimpan, didistribusikan, serta digunakan bukan hanya untuk untuk kebutuhan mobilitas tapi juga sebagai sumber energi di sektor industri; kita bisa menggunakannya untuk berbagai kebutuhan,” bebernya.
Pras mengamini bahwa secara harga, hidrogen ini masih terbilang mahal untuk saat ini. Namun, ia optimis seiring dengan penetrasi dan penerimaan pasar di kemudian hari, harga hidrogen bisa lebih terjangkau.
ADVERTISEMENT
“Kita perlu meningkatkan penggunaan, karena seiring meningkatnya permintaan harga produksi akan semakin turun,” katanya.
Diversifikasi teknologi kendaraan niaga
CJPT digagas pada April 2021 untuk mempercepat implementasi dan popularisasi teknologi CASE (Connected, Autonomous/Automated, Shared, dan Electric) untuk menyelesaikan tantangan di sektor transportasi dan mencapai target netralitas karbon.
Ada empat perusahaan yang bermitra di situ yakni Isuzu Motor, Toyota Motor, Suzuki Motor, dan Daihatsu Motor dengan Hino Motors untuk menyediakan berbagai teknologi di kendaraan niaga: Hybrid Electric Vehicles (HEV), Battery Electric Vehicles (BEV), dan Fuel Cell Electric Vehicles.
Pilihan teknologi yang beragam untuk solusi kendaraan niaga dianggap penting karena masing-masing pasar memiliki karakteristik dan kebutuhan yang berbeda.
“Sementara di masing-masing negara juga masih bergantung pada bahan bakar fosil entah itu bensin, batu bara atau gas. Meskipun mereka juga mendorong untuk meningkatkan penggunaan sumber energi hijau,” imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Pras menambahkan, masing-masing teknologi memiliki karakteristik dan bisa disesuaikan dengan kebutuhan di masing-masing negara.
“Dengan adanya partnership ini, kami mau melibatkan berbagai teknologi, memperlihatkan bagaimana penggunaannya, dan pengguna bisa terlibat langsung,” tuturnya.
Sementara itu, CJPT memilih Thailand sebagai negara pertama di ASEAN yang mengadakan Carbon Neutral Mobility Event. Dipilihnya Negeri Gajah Putih tak terlepas dari pasar kendaraan niaga yang lebih besar dari kendaraan penumpang.
“Kegiatan ini tidak hanya untuk Thailand. Kami percaya bahwa kami juga harus memulainya di Thailand, karena dari segi data, penggunaan kendaraan komersial sangat tinggi di sini,” tutup Pras.