Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
ADVERTISEMENT

Corolla bisa dibilang menjadi penanda kesuksesan Toyota. Mulai diproduksi tahun 1966 di Takaoka, Prefektur Aichi, mobil ini langsung menuai respons positif.
ADVERTISEMENT
Buktinya dalam kurun waktu dua tahun setelah meluncur, produksinya mulai diperluas ke Australia dan Malaysia. Angka produksi melonjak dari 480 ribu menjadi satu juta unit di medio 1965 hingga 1968.
Mengacu situs global Toyota, Corolla kini diproduksi di 16 pabrik yang berada di 13 negara. Saking populernya Corolla, mobil ini bahkan masuk dalam bagian budaya global versi National Geographic (1999). Dia bersanding dengan merek-merek besar lain seperti Coca Cola, Nescafé, dan Star Wars.
“Corolla menjadi alasan Toyota menjadi bagian dari sebuah fenomena budaya global. Saya sangat senang mendengar Corolla mendapat penghargaan begitu besar,” kata Hasegawa kala itu.
Kalau bicara data, sejak meluncur hingga 2019, sedan ini telah terjual sebanyak 47,6 juta unit di lebih dari 150 negara. Di Indonesia sendiri, Corolla yang eksis sejak 1972 hingga kini, penjualannya menembus 147 ribu unit.
ADVERTISEMENT
Toyota memang telah menjadi bagian dari budaya masyarakat modern. Orang tua, kakek, nenek, atau kalian punya memori dengan sedan Corolla.
Mobil ini terus bertransformasi dan beradaptasi dengan kebutuhan dan tren di masanya. Memasuki usianya yang ke-53, Corolla menjadi sebuah formulasi atas tantangan mobil yang ramah lingkungan.
Toyota memanfaatkan The New Global Architecture (TNGA), sebuah formulasi rancang bangun untuk membuat Corolla lebih ringan, efisien, dan lebih asyik dikendarai.
Berikut adalah hal-hal yang perlu Anda tahu soal Corolla generasi ke-12:
TNGA
Jenama Jepang ini berupaya mencipatkan sebuah produk yang dicintai konsumen. Dalam kamus Toyota, mereka mengenalnya dengan istilah aisha. Demikian disitat dari situs Global Toyota.
TNGA seperti yang dijelaskan di atas merupakan upaya pabrikan untuk membuat produk yang efektif dan sesuai dengan kebutuhan.
ADVERTISEMENT
Platform TNGA ini pada akhirnya membuat Corolla Altis memiliki 4 pilar: styling, driving performance, safety, dan electrification.
Toyota menjelaskan, pemanfaatan platform TNGA membuat center of gravity Corolla Altis lebih rendah 20 mm, yang tentu saja membuatnya lebih asyik dikendarai. Kemudian, secara struktur dia pun lebih kokoh dengan dimensi panjang 4.630 mm, lebar 1.780 mm, dan tinggi 1.435 mm.
Varian hybrid
Seperti dijelaskan di atas, TNGA menjadi upaya pabrikan untuk menjawab kebutuhan kendaraan di jamannya. Sehingga, pada Corolla Altis generasi 12 ini mereka menyediakan pilihan hybrid.
Adapun, Corolla Altis Hybrid mengandalkan motor listrik P610 HEV transaxle yang menjanjikan 72 PS yang dikombinasikan dengan mesin seri 2ZR-FXE 4-silinder. Kombinasi ini tentu membuat efisiensinya lebih baik. Berdasarkan pengetesan kumparan selama perjalanan Semarang-Jakarta, rerata konsumsi BBM-nya menembus angka 24,5 km/liter.
ADVERTISEMENT
Toyota Safety Sense
Desain mobil yang atraktif dengan dukungan teknologi terkini juga tak cukup tanpa memperhatikan aspek keselamatan. Karena itu, Toyota Corolla Altis Hybrid didukung sebuah paket Toyota Safety Sense.
Di mana, pengendara mendapat dukungan fitur Pre-Collision System (PCS), Dynamic Radar Cruise Control (DRCC), Lane Departure Alert (LDA), dan Automatic High Beam (AHB) selama berkendara.