Daihatsu Fellow Max 1960-an Hasil Restorasi Tampil Ciamik, Modalnya Rp 65 Jutaan

27 Agustus 2024 6:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wujud Daihatsu Fellow Max hasil restorasi Agoenk Retro. Foto: Sena Pratama/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Wujud Daihatsu Fellow Max hasil restorasi Agoenk Retro. Foto: Sena Pratama/kumparan
ADVERTISEMENT
Ragam pemilik kendaraan Daihatsu di Indonesia terbilang unik. Pada helatan Kumpul Sahabat Solo akhir pekan lalu tak hanya menampilkan modifikasi mobil saja, tetapi juga ada yang memajang unit hasil restorasi. Salah satunya adalah Daihatsu Fellow Max ini.
ADVERTISEMENT
kumparan menjumpai unitnya langsung di Stadion Manahan Solo, mobil mungil tersebut merupakan milik rumah modifikasi Agoenk Retro. Diwawancarai di tempat terpisah, ia menceritakan awal mendapat mobil yang cukup langka tersebut.
"Saya dapatnya tahun 2019 jelang Covid-19, kondisinya cukup parah waktu itu. Beli harga Rp 25 jutaan, masih mentahan," buka dirinya dihubungi melalui sambungan telepon, Minggu (25/8).
Kendati demikian, Daihatsu Fellow Max tahun 1960-an itu disebutnya masih dalam kondisi utuh. Hanya saja, saat diterima warnanya sudah dicat ulang menjadi hijau. Kemudian dikembalikan ke asalnya yaitu warna cokelat sesuai dengan yang tertera di STNK.
Wujud Daihatsu Fellow Max hasil restorasi Agoenk Retro. Foto: Sena Pratama/kumparan
"Saya restorasi sedikit demi sedikit, mesinnya juga tidak bisa hidup waktu dulu. Kemudian ganti komponen yang memang perlu diganti, emblem-emblem masih asli semua dan totalnya habis Rp 65 jutaan di luar harga beli tadi," paparnya.
ADVERTISEMENT
Artinya hampi setara dengan harga motor skutik Yamaha XMAX 250 yang saat ini banderol on the road (OTR) Jakarta Rp 66,4 juta. Butuh waktu setidaknya lebih kurang setahun untuk membangunnya dari kondisi awal hingga wujudnya seperti sekarang ini.
"Ini bisa jalan (dipakai normal). Mungkin ada beberapa yang punya juga (di Solo), namun jarang sekali yang masih bisa jalan. Tapi tidak ada AC, soalnya mesinnya tidak kuat, jadi sumbernya dari angin saja," imbuhnya.
Wujud Daihatsu Fellow Max hasil restorasi Agoenk Retro. Foto: Sena Pratama/kumparan
Fellow Max masuk klasifikasi Kei Car di negara asalnya, Jepang. Dikutip berbagai sumber, hatchback mungil itu dibekali mesin 360 cc atau tepatnya 356 cc berkode ZM dengan konfigurasi unik yakni 2-tak 2-silinder berpendingin air.
Agoenk Retro mengaku berniat melepas hasil restorasinya itu. "Kemarin ada yang mau tukar dengan Cagiva Mito, saya nombok sekitar Rp 15 juta. Tapi masih nego-nego, jadi kalau ada yang berminat silakan saja," pungkasnya.
ADVERTISEMENT
Guna memperkuat tampilan uniknya, pihaknya menambahkan pernak-pernik seperti nomor pelat kendaraan Jepang, lampu penanda bertuliskan 'Taxi', spoiler di kaca depan. Menariknya, mobil itu disematkan ban motor yang profilnya persis Yamaha NMax.
Wujud Daihatsu Fellow Max hasil restorasi Agoenk Retro. Foto: Sena Pratama/kumparan
Wujud Daihatsu Fellow Max hasil restorasi Agoenk Retro. Foto: Sena Pratama/kumparan
Wujud Daihatsu Fellow Max hasil restorasi Agoenk Retro. Foto: Sena Pratama/kumparan
Wujud Daihatsu Fellow Max hasil restorasi Agoenk Retro. Foto: Sena Pratama/kumparan
Wujud Daihatsu Fellow Max hasil restorasi Agoenk Retro. Foto: Sena Pratama/kumparan
Wujud Daihatsu Fellow Max hasil restorasi Agoenk Retro. Foto: Sena Pratama/kumparan
***