
Setelah diperkenalkan pertama kali pada bulan November 2007 lalu, PT Astra Daihatsu Motor (ADM) akhirnya melakukan penyegaran untuk mobil niaga mereka, Daihatsu Gran Max series.
Alih-alih tampilannya jadi mirip dengan Gran Max versi Jepang, pada model terbaru Gran Max lokal justru tidak jauh berbeda dengan model sebelumnya.
Padahal, Gran Max terbaru di Jepang yang meluncur pada 22 Juni 2020 lalu merupakan hasil karya dari pabrik ADM di Cikarang, Jawa Barat. Lantas, mengapa pasar Indonesia tidak sekaligus mendapatkan tampang terbaru?
Menanggapi hal tersebut, Marketing & Customer Relations Division head PT Astra International Daihatsu Sales Operation (AI-DSO), Hendrayadi Lastiyoso menyebut, Gran Max terbaru yang dihadirkan sudah sesuai dengan pasar Indonesia.

“Kenapa eksterior tidak berubah? Balik lagi, kebutuhan utama itu paling atas adalah mesin yakni soal power dan konsumsi BBM. Pengusaha kebanyakan lebih concern itu, bagi mereka bentuk dan model apa oke aja lah gitu ya, yang penting secara fungsionalitasnya,” terang Hendrayadi saat presentasi produk di Senayan Park, Jakarta (30/8).
Aspek tersebut bukan bualan semata, dirinya mengatakan variabel tersebut berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh pihaknya baik dari sisi pemilik maupun pengemudi yang sudah mencoba Daihatsu Gran Max selama ini.
“Kalau suara perusahaan itu dari sisi fungsionalitas dan dapat cuan atau tidak, sementara dari suara pengemudi itu lebih ke power atau tenaga yang enak atau tidak,” pungkasnya.
Alhasil, ADM lebih memilih menyematkan dapur pacu terbaru berkubikasi 1.500 cc dengan kode 2NR-VE yang lebih bertenaga 2 dk dari model sebelumnya. Mesin tersebut dapat memproduksi tenaga 97 dk pada 6.000 rpm dan torsi 134 Nm di 4.400 rpm.
Sedang memuat...
0 01 April 2020
S
Sedang memuat...
Selain lebih bertenaga, mesin baru tersebut juga diklaim 5 persen lebih efisien dan lebih ramah lingkungan karena telah mengantongi sertifikat standar emisi Euro 4.
Ubahan yang terbilang tidak banyak tersebut membuat kenaikan harganya menjadi tidak terlampau jauh, setiap varian dan model naik Rp 2,5 juta, mulai Rp 156,5 juta untuk varian Pick Up dan mulai Rp 213,8 juta untuk varian Minibus. Kedua harga tersebut berstatus on the road (OTR) Jakarta.
Daihatsu Gran Max versi Jepang

Ada cukup banyak perbedaan antara Gran Max versi Jepang dan versi yang dijual di tanah air. Paling mudah terlihat tentu saja ada pada tampangnya yang lebih elegan.
Kedua lampu desainnya lebih pipih lengkap dengan teknologi LED, sementara bumper juga dapat sentuhan desain baru dengan ukuran air dam yang lebih kecil. Selain itu, pada Gran Max versi Jepang dilengkapi dengan spion untuk melihat roda depan sebelah kanan.
Detailnya lainnya, pada bagian spion juga berbeda yang mana menggunakan model elektris mirip dengan Daihatsu Terios lawas. Desain lampu belakang juga dipermanis dengan desain baru.
Mobil niaga yang juga merangkap sebagai model Toyota Town Ace dan Mazda Bongo di Jepang ini juga punya fitur yang cukup bikin iri Gran Max lokal yakni sebuah paket fitur keselamatan aktif.
Berikut paket fitur keselamatan Smart Assist dan fitur keselamatan lainnya yang ada di Daihatsu Gran Max facelift versi Jepang.
- Lane Departure Warning
- Pre Collision warning dengan auto emergency brake
- Accidental start suppression function dengan brake control
- Preceding Vehicle Start Notification Function
- Automatic High Beam
- Vehicle Stability Control
- Traction Control.
***