Daihatsu Kaji Potensi Kembangkan Mobil LCGC Hybrid

26 November 2024 6:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Daihatsu Sigra terbaru meluncur dengan ubahan pada bagian eksterior dan interior (7/7/2022). Foto: Sena Pratama/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Daihatsu Sigra terbaru meluncur dengan ubahan pada bagian eksterior dan interior (7/7/2022). Foto: Sena Pratama/kumparan
ADVERTISEMENT
Belum lama ini muncul usulan dari pemerintah agar produsen kendaraan dapat melahirkan mobil LCGC (Low Cost Green Car) hybrid. PT Astra Daihatsu Motor (ADM) sebagai merek yang unggul pada segmen ini pun menanggapi hal tersebut.
ADVERTISEMENT
Marketing Director dan Corporate Communication Director PT ADM, Sri Agung Handayani mengaku sudah mendengar isu tersebut. Pihaknya saat ini belum memiliki rencana untuk mengembangkan LCGC hibrida.
"Ya saat ini belum, nanti kita pikirkan kapan waktu yang tepat," buka Agung ditemui saar pameran GJAW 2024 di ICE BSD Tangerang belum lama ini.
Menurutnya, pengembangan sebuah kendaraan model terbaru bukan proses yang sederhana. Ada banyak variabel agar calon produk baru tersebut, terutama dengan teknologi canggih bisa memenuhi kebutuhan dan diserap oleh pasar.
Daihatsu Ayla di Gaikindo Jakarta Auto Week di ICE BSD, Tangerang, Jumat (22/11/2024). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
"Kalau bicara produk itu kan tidak bicara short term. Kita harus lihat dampaknya seperti apa, daya beli, semua manfaatnya (dari teknologi yang diadopsi) kan bagus karena dia pasti lebih efisien," jelasnya.
ADVERTISEMENT
"Tetapi ya nanti kita lihat lagi apakah akan berpengaruh kepada harganya seperti apa. Tetapi saat ini kita belum ya, masih studi untuk memastikan tentang hal itu (LCGC hybrid)," pungkas Agung.
Gagasan mobil LCGC (Low Cost Green Car) hybrid mencuat untuk bisa menekan emisi karbon lebih cepat, lantaran merupakan salah satu segmen yang laris di Indonesia. Pangsa pasarnya mencapai 21 sampai 22 persen.
Artinya apabila konsep ini terealisasi, maka upaya dekarbonisasi bisa dilakukan oleh banyak pihak, demikian ungkap Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan (IMATAP) Kementerian Perindustrian Dodiet Prasetyo.
"Poinnya satu, kita ingin meningkatkan capaian yang sudah bagus dalam rangka sumbangsih penurunan emisi dan ketahanan energi. Artinya kita berusaha meningkatkan sudah efisien menjadi lebih efisien. Kami mendorong para pabrikan untuk bisa menyematkan teknologi hybrid di situ," ujarnya dalam diskusi Pilar Pertumbuhan Ekonomi 8%, Industri Otomotif Harus Bangkit belum lama ini.
ADVERTISEMENT
Dengan adanya mobil LCGC yang notabene dijual murah, plus efisiensi bahan bakarnya makin irit karena teknologi hybrid, maka ketergantungan terhadap konsumsi bahan bakar bisa berkurang.
***