Daihatsu: Pembeli Mobil Pertama Masih Pikir-pikir Kendaraan Elektrifikasi

18 Maret 2024 9:15 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
 Rocky Hybrid diperkenalkan di GIIAS 2022. Foto: Gesit Prayogi/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Rocky Hybrid diperkenalkan di GIIAS 2022. Foto: Gesit Prayogi/kumparan
ADVERTISEMENT
Marketing Director Corporate Communication Director PT Astra Daihatsu Motor (ADM), Sri Agung Handayani mengungkapkan alasan soal Daihatsu yang belum kunjung menunjukkan tanda akan memasarkan mobil elektrifikasi mereka di Tanah Air.
ADVERTISEMENT
Agung mengaku, pihaknya telah melakukan riset berupa survei kepada konsumennya dan calon pembeli pertama yang potensial, apabila Daihatsu nantinya sudah akan memulai menjual mobil hybrid atau mobil listrik.
"Beberapa hal yang menjadi consider buat pembeli pertama itu adalah masih ada harus dibantu edukasi juga, kekhawatiran terhadap suatu masalah resale value. Karena mereka menyatakan kendaraan itu adalah aset," kata Agung ditemui di Menteng, Jakarta Pusat belum lama ini.
Belum lagi, disebutnya sebagian besar konsumen Daihatsu di Indonesia adalah pembeli mobil pertama yang totalnya mencakup 70 persen. Agung bilang, ini kemudian menjadi alasan lainnya ADM masih mengamati pasar elektrifikasi di dalam negeri.
Rocky Hybrid diperkenalkan di GIIAS 2022. Foto: Gesit Prayogi/kumparan
"Lalu ketiga, itu adalah masalah ketidakpahaman mengenai electricity consumption kalau pakai itu, electric consumption di rumah dia kalau ngecas (untuk mobil listrik, hybrid, atau PHEV), kalau pakai hybrid akan seperti apa. Jadi itulah situasinya untuk first car buyer. Kita survei di seluruh Indonesia dengan jumlah yang cukup besar," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Pasar pembeli mobil pertama saat ini banyak menyasar kendaraan baru dengan harga di bawah Rp 400 jutaan. Sementara hingga kini, mobil dengan teknologi hybrid dan listrik paling terjangkau angkanya di atas Rp 400 jutaan.
Pada sisi lain, Agung tak menampik bahwa permintaan mobil elektrifikasi di Indonesia, khususnya hybrid mengalami peningkatan dan pertumbuhan penjualan beberapa waktu belakangan ini. Tahun 2023, kontribusinya 6,5 persen dari total pasar.
"Market xEV (mobil elektrifikasi) baik. Market xEV sampai Februari meningkat. Kemarin setahun (2023) kontribusi 6,5 persen, sekarang xEV 9 persen dari Januari dan Februari. Tapi baterainya (mobil listrik murni) hanya 2 persen. Berarti hybrid sangat menjadi mobil yang dikagumi secara segmen," ungkapnya.
Langkah awal ADM sebelum masuk ke era elektrifikasi adalah dengan memperkenalkan produknya secara langsung kepada konsumen.
ADVERTISEMENT
Misalnya, saat pabrikan membawa langsung Daihatsu Rocky e-smart alias hybrid pada helatan otomotif GIIAS 2022 silam. Namun, kala itu statusnya hanya barang pajangan, belum dijual resmi.
"Pokoknya kan sudah pernah disampaikan kita menuju ke sana (era elektrifikasi). Ditunggu saja," tukas Agung.
***