Daihatsu Pertimbangkan Kendaraan Listrik yang Cocok untuk Pembeli Pertama

11 Juli 2023 15:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ayla EV diperkenalkan di GIIAS 2022. Foto: Gesit Prayogi/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ayla EV diperkenalkan di GIIAS 2022. Foto: Gesit Prayogi/kumparan
ADVERTISEMENT
Marketing Director & Corporate Planning and Communication Director PT Astra Daihatsu Motor (ADM) Sri Agung Handayani menyebut, mayoritas konsumen mobil atau kendaraan listrik (EV) di Indonesia masih didominasi pembelian kedua.
ADVERTISEMENT
“Saat ini, konsumen yang memakai EV sekarang masih didominasi sebagai second buyer, second buyer additional car bagi dirinya maupun keluarganya. Jadi saat ini Indonesia masih pertumbuhan untuk memasuki ke sana. Terima kasih edukasinya pemerintah melalui insentif-insentifnya,” kata Agung saat ditemui di Sunter, Jakarta Utara akhir pekan lalu.
Pernyataannya tersebut merespons permintaan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita yang mendorong jenama asal Jepang itu untuk dapat menghadirkan produk elektrifikasi, termasuk mobil listrik.
“Kita menuju ke sana (elektrifikasi) di 2025, (Model) nanti pada saatnya kita akan sampaikan. Kita harus melihat kebutuhan konsumen itu apakah sudah siap terhadap mereka sendiri menggunakan hybrid atau EV,” imbuh Agung.
Rocky Hybrid diperkenalkan di GIIAS 2022. Foto: Gesit Prayogi/kumparan
Menurut Agung, bagi Daihatsu yang mayoritas pembeli produk mereka merupakan pembeli pertama (first buyer), dibutuhkan kajian dan studi lebih lanjut serta mendalam untuk menentukan produk elektrifikasi yang cocok dan sesuai dengan target pasar ADM.
ADVERTISEMENT
“80 persen konsumen kami adalah first buyer. Jadi kita juga harus melihat kebutuhan customer itu apakah sudah siap terhadap (daya beli) mereka sendiri. Apakah mau menggunakan hybrid atau EV,” pungkasnya.
Di sisi lain, pihaknya sudah melakukan investasi sebesar Rp 2,9 triliun untuk penambahan fasilitas pabrik baru di Karawang, Jawa Barat, yang mana proses groundbreaking-nya dimulai pada Februari 2023 lalu.
“Kita akan membuat plant Line 2 di Karawang, jadi di Sunter yang ini sebagian besar akan dipindah ke Karawang karena terkait kemampuan teknologi dan soal ramah lingkungan. Jadi kita pindah ke sana,” jelas Agung.
***