Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Buktinya, selama 8 tahun, low SUV yang satu ini tak pernah putus untuk terjun langsung mengeksplorasi keindahan alam di daerah yang selama ini belum terangkat.
“Semangat kami, acara Terios 7 Wonders ini bukan hanya sebagai ajang pembuktian performa Terios, tapi juga turut mempopulerkan lokasi wisata yang belum populer,” ujar Direktur Pemasaran PT Astra Daihatsu Motor (ADM), saat ditemui di sela-sela Terios 7 Woders Explore Magical Kolaka, Sabtu (15/11) malam.
Khusus untuk edisi tahun ini, ekspedisi ini dibagi dalam tiga seri dan Kabupaten Kolaka dipilih menjadi seri penutup.
***
Jam menunjukkan pukul 15.00. Perjalanan kami sejak subuh —saya memulai hari dari pukul 03.00— akhirnya menginjakkan kaki di bumi Mekongga.
ADVERTISEMENT
Jadi begini, untuk menuju Kabupaten Kolaka, penerbangan dari Jakarta harus melalui Kota Makassar untuk kemudian dilanjutkan ke Pomali.
Penerbangan dari Makassar ke Pomali mengalami penundaan lebih dari dua jam. Akibatnya, agenda mengunjungi pabrik nikel milik PT ANTAM ditunda. Peserta yang terbagi dalam 9 unit Daihatsu Terios langsung diarahkan ke diler Daihatsu Makassar Motor Raya.
Hari makin sore. Sekira pukul 17.00 upacara pelepasan ekspedisi Terios 7 Wonders Explore Magical Kolaka dimulai.
Berhubung hari semakin gelap, peserta langsung menuju Hotel Sutan Raja untuk persiapan makan malam di Rumah Adat Mekongga.
Berlanjut ke agenda selanjutnya. Di Rumah Adat Mekongga --Wonder 1-- peserta ekspedisi dijamu. Tarian daerah yang menjelaskan soal Suku Mekongga ditampilkan. Keseruan terjadi di luar rumah, sejumlah warga berkumpul di depan barisan Terios dan berjoget.
ADVERTISEMENT
“Tarian ini umumnya dilakukan oleh muda-mudi untuk mencari jodoh,” kata seorang warga.
Hari kedua
Sarapan bubur Manado jadi pembuka hari kedua. Konon, kedai bubur ini —klaim Direktur Makassar Motor Raya, Natsir Kalla— paling enak se-Kabupaten Kolaka. Jujur, saya baru pertama kali merasakan bubur Manado: Campuran daun bayam dan kemangi membuat rasa bubur ini segar. Makan pun makin nikmat dengan bakwan udang dan ikan asin.
Kegiatan Terios 7 Wonders hari kedua ini terbilang padat. Dari total 7 ‘keajaiban’ yang dieksplorasi, 4 di antaranya dikunjungi pada hari ini.
Rombongan bergerak ke arah utara. Sekira 45 menit perjalanan, kami singgah ke Kea Kea.
Lokasi ini mulanya merupakan sebuah lahan untuk perkumpulan anggota pramuka. Akses jalan menuju ke Kea Kea ini melintasi jalan berbukit dengan jalan yang terlalu lebar. Kami pun harus melintasi jembatan rusak.
ADVERTISEMENT
Kea Kea dikenal dengan air sungainya yang jernih dan sumber air panas. Air panas di sini cenderung tak berbau belerang. Gelembung-gelembung udara yang muncul dari dasar sungai menandakan dari situ air panas muncul.
Sungai kecil ini berada di kawasan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA), Kelurahan Ulunggolaka, Kecamatan Latambaga, Kabupaten Kolaka.
Selain menikmati jernihnya air. Saya pun mencoba memanfaatkan fasilitas wahana flying fox. Seru.
Pantai Malaha
Oke, perjalanan pun kami lanjutkan. Kali ini lokasinya ke Pantai Malaha. Perjalanan ditempuh selama lebih kurang satu jam.
Kabupaten Kolaka yang memiliki garis pantau sepanjang 293,45 km dan perairan laut seluas 15.000 km per segi membuat wilayah ini mengedepankan wisata bahari.
Peserta Terios 7 Wonders singgah di sebuah pulau kecil. Pulau kecil ini memang akan dibuat sebagai salah satu titik wisata unggulan Kabupaten Kolaka. Sebab dari sini, wisatawan bisa melihat Pulau Padamarang dan bisa ke sana dengan jarak tempuh yang lebih dekat.
ADVERTISEMENT
"Kami akan memberdayakan masyarakat sekitar untuk mengembangkan potensi wisata di sini. Ke depannya, kami akan buatkan resort di sini dan merelokasi permukiman penduduk," jelas Dwi Dharma, Pemerhati Pariwisata.
Akses menuju pulau kecil di Pantai Malaha ini melalui sebuah pasar ikan. Untuk menyeberang, pengunjung perlu menggunakan perahu. "Nah itu juga bisa menjadi tambahan penghasilan bagi pemilik perahu dengan mengantarkan wisatawan ke pulau ini," imbuhnya.
Di pulau kecil ini, kami disuguhkan dengan sejumlah menu makanan laut dan kelapa muda. Di sini, telah tersedia bean bag dan meja yang bisa dimanfaatkan untuk bersantai. Daihatsu pun menyumbang beberapa bak sampah.
Danau Biru
Setelah perut terisi, perjalan Terios 7 Wonders dilanjutkan menuju lokasi terjauh, Danau Biru --Wonders 4.
ADVERTISEMENT
Di sini, ketangguhan Daihatsu Terios diuji. Kombinasi jalan sempit, berbatu, dan kaya tanjakan mewarnai perjalanan. Bahkan, ketika jarak ke Danau Biru semakin dekat, kondisi jalan semakin berat.
Mesin 1,5 liter yang bersemayam di balik kap Daihatsu Terios cukup untuk menaklukan tanjakan curam dengan tikungan tajam di jalan Poros Ranteangin-Kolaka.
Setelah kurang lebih dua jam perjalanan, rombongan pun tiba di Danau Biru. Sesuai namanya, airnya jernih dan tenang. Danau ini berada di antara gunung marmer dan bibir pantai. Saking jernihnya air, sejumlah ikan pun terlihat dengan jelas. Airnya terasa payau.
Beberapa peserta pun turun untuk sekadar berenang dan menikmati dinginnya air danau. Sementara yang lainnya memilih untuk bersantai sembari menikmati pemandangan. Tentu, lokasi ini pun jadi bahan untuk 'memberi makan' akun media sosial.
ADVERTISEMENT
Sungai terpendek dunia
Hari semakin sore, dan kami pun bergerak pulang menuju ke Kota Kolaka.
Searah dengan jalan pulang, agenda Terios 7 Wonders di hari kedua ini mengunjungi sebuah keajaiban yang cuma ada di Kabupaten Kolaka: Sungai Tamborasi.
Mengapa cuma ada di Kabupaten Kolaka?
Ya, Sungai Tamborasi ini menjadi yang terpendek di dunia. Air sungai ini berasal dari rembesan air Gunung Marmer Tamborasi yang kemudian mengalir ke laut.
Sungai Tamborasi ini memiliki panjang 20 meter dengan lebar 15 meter. Saya pun tak tahan untuk ikut turun dan menikmati dinginnya air.
Airnya sangat jernih dan alirannya cukup deras. Saya pun tak mau melewatkan untuk mengabadikan mandi-mandi di sungai ini. Hari pun semakin sore. Di sini, kami pun menikmati tenggelamnya matahari dari barat.
Selepas magrib, perjalanan dilanjutkan menuju Rumah Makan Merdeka dan perjalanan hari kedua Terios 7 Wonders ditutup.
ADVERTISEMENT
Belajar diving di Pulau Padamarang
Memasuki hari ketiga, perjalanan Daihatsu Terios 7 Wonder dimulai sejak pukul 07.00 pagi. Peserta menuju Pulau Padamarang yang katanya masih belum terjamah.
Menggunakan kapal, perjalanan ditempuh lebih dari sejam. Kapal pun bersandar pada dermaga kayu. Airnya jernih dan karang serta ikan-ikan terlihat jelas.
Namun sayang, pemandangan sampah plastik mengganggu keindahan pulau tanpa penduduk ini. Sebelum melakukan aktivitas di pantai, seluruh peserta Daihatsu Terios 7 Wonders pun memungut sampah-sampah tersebut untuk kemudian dikumpulkan dan dibawa ke Kolaka.
Di sini, saya tak mau melewatkan kesempatan untuk discovery diving di sekitar dermaga Pulau Padamarang. Dari sekian hal yang diberitahu, hanya ini yang saya paham: mengatur untuk tetap napas menggunakan mulut dan rileks.
Meski singkat, saya bisa merasakan bagaimana nikmatnya menyelam dan bisa melihat kehidupan di bawah laut. Sampai-sampai, saya minta untuk kembali menyelam lantaran belum sempat difoto saat dibawah air.
ADVERTISEMENT
Belum puas dengan diving, snorkling pun jadi obatnya. Berkat kemampuan saya bernapas menggunakan mulut, sudah tak ada rasa takut untuk berenang hingga kedalaman 5 meter. Meskipun banyak karang yang mati dan sampah di dasar laut, saya masih bisa menikmati indahnya dunia bawah laut Indonesia.
Tak punya waktu banyak untuk eksplorasi Pulau Padamarang. Kami pun diminta untuk bergegas menuju hotel untuk bersih-bersih dan mengikuti wonders yang terakhir: mengunjungi pabrik nikel PT ANTAM.
Ikon tambang nikel
Nikel memang menjadi salah satu potensi besar Kabupaten Kolaka. Sebab dari aktivitas tambang ini, ekonomi daerah tersebut hidup. Aktivitas tambang nikel di sana bahkan telah dimulai sejak tahun 40-an.
Ini dibuktikan dengan adanya cerobong peninggalan Jepang di sana. Selama mengunjungi pabrik ANTAM, kami pun dijelaskan secara singkat bagaimana nikel itu dibuat.
ADVERTISEMENT
Nikel ini sangat penting dalam menunjang industri baja yang pada akhirnya diserap industri otomotif. Bahkan, nikel juga menjadi salah satu komponen dalam memproduksi baterai, yang bisa digunakan untuk kendaraan listrik.
"Potensi nikel di Kabupaten Kolaka ini masih ada hingga 40 tahun ke depan," demikian jelas seorang karyawan PT ANTAM.
Kabupaten Kolaka memang punya potensi cerah di masa depan. Bukan hanya bergantung dari hasil tambang nikel, sektor pariwisata, yang apabila dikelola dengan baik bisa menjadi sesuatu.
Berakhirnya kunjungan ke PT ANTAM pun menadai ujung dari Daihatsu Terios 7 Wonders edisi 2019 seri Kabupaten Kolaka berakhir.
Ekspedisi Terios 7 Wonders pun tak akan berhenti sampai di sini. PT Astra Daihatsu Motor (ADM) pun sudah mulai merancang program ini untuk tahun depan. Tujuannya sama: menguji ketangguhan Daihatsu Terios dan mengeksplorasi potensi wisata daerah yang belum populer.
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT