Daihatsu Ungkap Faktor Penyebab Penjualan Mobil Kuartal I 2025 Masih Lesu

18 April 2025 15:00 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Modifikasi Daihatsu Ayla di Daihatsu Kumpul Sahabat Balikpapan 2024. Foto: Sena Pratama/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Modifikasi Daihatsu Ayla di Daihatsu Kumpul Sahabat Balikpapan 2024. Foto: Sena Pratama/kumparan
ADVERTISEMENT
Direktur Pemasaran PT Astra Daihatsu Motor (ADM), Sri Agung Handayani menanggapi perihal situasi pasar otomotif nasional yang landai pada kuartal pertama tahun ini. Menurutnya, penjualan ritel (diler ke konsumen) menurun nyaris 9 persen.
ADVERTISEMENT
Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia atau Gaikindo, penjualan retail selama tiga bulan awal 2025 tercatat mencapai 210.483 unit alias lebih rendah 8,9 persen dibanding periode sama tahun lalu yang jumlahnya 231.027 unit.
"Mungkin kita cerita dahulu soal pasar, jadi totalnya itu sampai bulan Maret terakhir datanya dari Gaikindo sudah tidak tentatif itu mencapai sekitar 210.430 unit atau lebih kurang turun sekitar 9 persen YoY," buka Agung ditemui di Jakarta pekan ini.
Pun dengan pengiriman wholesales atau dari pabrik ke diler yang melemah selama Januari hingga Maret dengan mendulang angka 205.160 unit, turun 4,7 persen dibanding periode yang sama tahun lalu sebanyak 215.250 unit.
Daihatsu Ayla di IIMS 2024. Foto: Sena Pratama/kumparan
"Lalu soal market yang turun, ini sebenarnya ada dua faktor. Pertama pada bulan Januari, sebenarnya baru pada 13 Januari kita semua mendapat informasi secara jelas mengenai opsen. Jadi pasar paling rendah itu ada di Januari," lanjut Agung.
ADVERTISEMENT
Mengenai opsen, sebelum resmi dilaksanakan pada Januari kemarin, mekanisme baru penerimaan pajak kendaraan tersebut ternyata membuat masyarakat cukup banyak melakukan pembelian kendaraan lebih awal yakni terjadi pada bulan Desember 2024.
"Makanya market Januari drop, kemudian market Februari (2025) sekitar 70 ribu unit, itu sebenarnya sama dengan periode tahun lalu kira-kira 69,8 ribu unit. Kita tadinya berharap yang bulan Maret juga akan sama dengan tahun lalu yaitu menyentuh angka 82 ribu unit, tetapi ternyata hanya mencapai 76,6 ribu," terang Agung.
Lanjut Agung, faktor lainnya adalah selama periode Lebaran membuat hari kerja lebih pendek dan ditambah dengan libur serta cuti bersama yang cukup panjang. Namun, jika dilihat dari angka per bulan, maka Maret justru paling tinggi sejauh ini.
ADVERTISEMENT
Daihatsu Terios Graphite yang dipamerkan di GIIAS 2024. Foto: Fitra Andrianto/kumparan
"Rasanya hari kerja sangat pendek, kami berharap angka 76,6 ribu ini adalah pengaruh working day yang sangat kecil. Kalau dilihat dari rata-rata jumlah per hari, retail sales itu lebih besar dibanding Februari," paparnya.
"Jadi agar teman-teman tidak terkecoh melihatnya, tidak sekadar kenapa ia lebih kecil atau lebih besar. Jadi retail sales rata-rata per harinya itu atau efective days justru Maret lebih tinggi, kami berharap pada April ke depan kondisinya semakin lebih baik lagi," kata Agung.
Kendati demikian, pihaknya tetap berharap pasar otomotif Tanah Air akan kembali menggeliat pada periode beberapa bulan ke depan. Utamanya terkait kebijakan-kebijakan menyangkut otomotif dari pemerintah.
"Kemudian untuk tetap bisa men-disrupt market, kemudahan pembelian kita tidak berhenti di aktivitas-aktivitas promosi saja. Tetapi memberikan program konkret kepada konsumen untuk memiliki dan memudahkan memiliki Daihatsu," pungkas Agung.
ADVERTISEMENT
***
kumparan New Energy Vehicle Summit 2025 akan digelar pada Selasa, 6 Mei 2025, di MGP Space, SCBD Park.
Forum diskusi ini menghadirkan para pemangku kepentingan, termasuk pemimpin industri, profesional, dan perwakilan pemerintah, untuk berdiskusi serta berbagi wawasan mengenai masa depan industri otomotif berkelanjutan.
Daftar sekarang di: kum.pr/nev2025.