Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Direktur Pemasaran PT Astra Honda Motor (AHM), Thomas Wijaya menanggapi soal pengaruh kenaikan harga BBM terhadap penjualan sepeda motor mereka secara nasional.
ADVERTISEMENT
“Kita melihat bahwa kenaikan ini sudah terjadi kurang lebih dua minggu. Sampai dengan saat ini mengenai dampaknya, pasti ada dampaknya. Hanya saja akan kami monitor, tadi terkait dengan bagaimana dampak di daya beli masyarakat atau konsumen,” katanya saat sela peluncuran produk baru di Karawang, Jawa Barat.
Pun soal dampak kenaikan harga bahan bakar tersebut yang akan mempengaruhi ongkos produksi dan berpotensi mengoreksi harga-harga sepeda motor baru Honda ke depannya.
“Terkait dengan ongkos produksi ini kita masih monitor, masih dipelajari seberapa besar dampaknya dan apakah akan terjadi stabil, penurunan, atau peningkatan terkait dengan harga minyak dunia juga untuk menjadi salah satu faktor yang kita monitor dan pelajari,” jelasnya.
Sementara itu, dirinya juga enggan berkomentar banyak soal pernyataan Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) yang menyebut, kenaikan harga BBM berpotensi menumbuhkan penjualan sepeda motor .
ADVERTISEMENT
“Belum tentu (kenaikan BBM bikin penjualan motor naik), pasti ada dampaknya, lah. Kan, tidak cuma naik, mereka juga punya kebutuhan pokok, kalau bahan pokoknya naik pasti akan berdampak, prioritas masyarakat pastinya ke primer dan sekunder,” terang Thomas.
Sebelumnya, Sekretaris Umum Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), Hari Budianto memprediksi dampak kenaikan harga BBM membuat banyak orang beralih ke kendaraan yang hemat bahan bakar.
“Adanya kenaikan harga BBM diperkirakan orang akan beralih ke alat transportasi yang lebih hemat energi, salah satunya adalah sepeda motor,” ujarnya saat presentasi diskusi dari belum lama ini.
Belum lagi, produksi sepeda motor dari anggota AISI kini menunjukkan kinerja positif ditandai dengan mulai pulihnya pasokan chip semikonduktor.
ADVERTISEMENT
“Salah satu pabrikan terbesar kita yang ada di sini itu sudah solved semikonduktornya,” imbuh Hari.
Hari juga tidak menampik kenaikan harga BBM dapat mempengaruhi ongkos produksi. Namun, dirinya menyebut setiap pabrikan mempunyai strategi masing-masing untuk menyesuaikan harga produknya.
Adapun, asosiasi yang dijelaskannya tetap optimis menargetkan penjualan sepeda motor secara nasional mampu mencapai 5,4 juta unit sampai akhir tahun 2022 mendatang.
“Secara kumulatif sudah berada di kisaran angka 3,1 juta, 4 bulan tersisa bisa 500 ribu (unit), bisa. Bila melihat permintaan yang ada, proyeksi total penjualan masih di rentang 5,1 juta sampai 5,4 juta. Jadi tidak ada koreksi,” tutup Hari.
Bila melihat data terbaru dari AISI, pada bulan Agustus, total penjualan sepeda motor secara domestik sudah menyentuh angka 524.821 unit, atau naik 60,7 persen jika dibandingkan dengan bulan Juli yang mencatat angka 326.452 unit.
ADVERTISEMENT