Darurat Corona, Pabrikan Otomotif Indonesia Didesak Produksi Ventilator

27 Maret 2020 17:48 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pabrik Toyota Indonesia. Foto: Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Pabrik Toyota Indonesia. Foto: Istimewa
ADVERTISEMENT
Wabah virus corona di Indonesia semakin melonjak. Bagaimana tidak, hingga Jumat (27/3), jumlah total pasien positif tercatat sebesar 1.046 kasus dan pasien yang meninggal mencapai 87 orang.
ADVERTISEMENT
Sementara pasokan alat kesehatan untuk penanganan pasien corona di rumah sakit seperti ventilator, alat perlindungan diri, dan masker mulai berkurang karena permintaan yang tinggi. Opsi mengimpornya dari luar negeri pun jadi terobosan, namun jalur pengirimannya tetap tidak bisa secepat jika diproduksi di dalam negeri.
Atas kondisi tersebut, Kementerian Perindustrian terus mendesak industri otomotif untuk memproduksi alat bantu pernapasan atau ventilator. Langkah ini untuk memenuhi permintaan domestik yang melonjak untuk menghadapi penyebaran Covid-19 atau virus corona yang terus melonjak.
Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita, mengatakan kerja sama berupa pembuatan purwarupa ventilator yang akan melibatkan industri otomotif dan industri komponen.
“Untuk supply ventilator, akan dibuat prototipe sederhana yang dapat diproduksi massal melalui kerja sama antara industri otomotif dengan industri komponen,” kata Agus Gumiwang dalam keterangan tertulisnya yang diterima kumparan, Jumat (27/3).
ADVERTISEMENT
Ilustrasi ventilator untuk menangani pasien yang positif virus corona atau COVID-19. Foto: nsmedicaldevices.com
Untuk mendukung ekosistem produksi berjalan lancar, pemerintah melalui Kemenperin juga memberikan stimulus ekonomi seperti pembebasan sementara bea masuk bahan baku, kemudahan proses importasi bahan baku, dan penjaminan ketersediaan pasokan pangan strategis.
Sebelumnya Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan Kemenperin, Putu Juli Ardika, sudah mengimbau agar pabrikan otomotif membantu penanganan virus corona dengan memproduksi ventilator. Imbauan tersebut kini menjadi instruksi terbuka.
Pekerja menyelesaikan baju hazmat atau alat perlindungan diri (APD) tenaga medis di Pusat Industri Kecil, Penggilingan, Jakarta, Kamis (26/3/2020). Foto: ANTARA FOTO/Galih Pradipta
"Mohon ditanyakan langsung kepada Gabungan Industri Kendaran Bermotor Indonesia (Gaikindo), harapan itu sudah kami sampaikan ke sana," tutur Putu Juli Ardika kepada kumparan, Kamis (26/3).
Sementara untuk menambah pasokan APD dan masker, industri tekstil ikut digandeng. "Diproyeksi sampai empat bulan ke depan dibutuhkan sebanyak 12 juta pcs APD. Dengan kondisi seperti saat ini, kemungkinan demand dapat bertambah hingga 100%, bahkan 500%,” pungkas Agus.
ADVERTISEMENT