Darurat Corona, Pemotor Diimbau Tak Bawa Penumpang

Seorang pengendara motor membawa tangga saat terjebak macet di kawasan Jalan Gatot Subroto, Jakarta. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan

Dampak klinis pandemi COVID-19 atau virus corona di Indonesia semakin meluas. Hingga Selasa (7/4), jumlah kasus positif virus corona mencapai 2.738 orang. Sementara 221 orang meninggal dunia, dan 204 lainnya dinyatakan sembuh.

Untuk memutus penyebaran virus corona di sarana transportasi roda dua, Korps Lalu Lintas (Korlantas) juga mengimbau kepada pengendara motor agar tidak mengangkut penumpang alias berboncengan.

Seorang ibu berpapasan dengan pemotor di gang Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan

Hal ini disampaikan Kepala Korlantas Irjen Pol Istiono untuk meningkatkan kualitas physical distancing di tempat umum.

"Iya hanya imbauan saja. Untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19 dalam rangka Operasi Simpatik 2020," kata Istiono melalui pesan singkat kepada kumparan, Selasa (7/4).

Istiono memastikan tidak ada sanksi hukum seperti tilang jika pemotor tidak mematuhi imbauan tersebut. "Tidak ada sanksi, kesadaran masing-masing saja," ujarnya

Seorang pengendara sepeda motor melintas di jembatan penyeberangan orang di jalan K.H Noer Ali Kalimalang, Selasa (10/3). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan

Operasi Simpatik dilakukan untuk menggugah kesadaran pengendara dan tidak ada tidak ada penindakan tilang. Selama masa darurat virus corona, Operasi Simpatik 2020 berlangsung selama 2 pekan di awal bulan April untuk pencegahan penyebaran pandemi Virus Corona atau COVID-19.

Tidak hanya saat Operasi Simpatik saja, menurut Istiono imbauan pemotor tidak boleh berboncengan juga akan tetap dilakukan saat Operasi Zebra, Operasi Patuh, hingga Operasi Ketupat jika wabah corona belum juga usai.

***

kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran corona virus. Yuk, bantu donasi sekarang!