Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Sebut saja merek Datsun di bawah naungan Nissan Motor Indonesia (NMI). Bukannya tanpa sebab, Datsun di Indonesia sudah menjual model yang serupa dengan Triber, lewat Go+ dan Cross.
Mengapa disebut serupa? Karena ketiganya menggunakan platform yang sama, CMF-A, atau Common Module Family kelas A yang khusus dijadikan platform pembuatan mobil-mobil kompak.
Nah CMF ini merupakan model rancang bangun hasil aliansi Renault-Nissan-Mitsubishi, makanya lewat satu platform, bisa dijadikan berbagai model beda nama. Ya hitung-hitung biar biaya pengembangan mobil baru tidak terlalu besar.
Bilamana Renault Triber punya banderol yang persis dengan model Datsun tadi, pastinya berpotensi mengganggu penjualan Datsun. Apalagi jualan Datsun kini bisa dibilang sedang tidak semulus ketika pertama mengenalkan Go series.
ADVERTISEMENT
Lalu, bagaimana pimpinan Nissan-Datsun Indonesia menanggapi ini? Ternyata benar saja, Presiden Direktur PT NMI, Isao Sekiguchi tidak menampik bila Renault Triber bakal jadi ancaman.
"Dari informasi, Triber cukup menarik dan memang segmennya seperti yang dibicarakan bermain di LCGC (Low Cost Green Car). Kalau dari segi ancaman, tentu semua produk yang kompetitif merupakan ancaman," katanya di sela-sela media test drive Nissan Livina di Semarang, beberapa waktu lalu.
Sayangnya, ia enggan berkomentar lebih jauh perihal kompetisi yang akan dijalaninya ketika Triber diluncurkan. Tapi lebih dari itu, Sekiguci menilai Triber adalah model yang menarik.
"Saya tidak dalam posisi mengomentari apapun, sebagai aliansi pada level atas kami berkolaborasi menciptakan model baru, tapi pada level bawah seperti pemasaran dan penjualan kami akan tetap berkompetisi," tambahnya.
Coba mengulik lagi bagaimana strategi ke depannya agar model-model Datsun tak kalah kompetitif, pria yang menggantikan Eiichi Koito pada akhir September 2018 lalu itu masih belum bisa berpendapat banyak.
ADVERTISEMENT
"Mereka punya strateginya sendiri, kami juga tentu akan penuhi apa yang jadi kebutuhan konsumen Indonesia. Dan terpenting, step by step kami akan bawa teknologi yang lebih baik lagi," tutup Sekiguchi.