Demam Modifikasi Kawasaki W175, Jokowi Pilih Gaya Tracker

27 Agustus 2018 14:27 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Motor Kawasaki W175 (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Motor Kawasaki W175 (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
ADVERTISEMENT
Sejak kemunculan Kawasaki W175 pada akhir tahun 2017 lalu, modifikasi sepeda motor seakan kembali bergairah. Modelnya ala naked retro yang simpel dan mantap untuk dijadikan motor bahan modifikasi.
ADVERTISEMENT
Lewat pamornya yang sedang naik daun, Kawasaki W175 seakan mampu menggeser Yamaha Scorpio yang sebelumnya juga kerap dijadikan bahan motor kustom. Mulai dari orang biasa hingga Presiden Jokowi pun kepincut dengan motor retro ini, salah satunya lewat hasil modifikasi Kawasaki W175 menjadi sebuah Tracker yang baru-baru ini viral.
Menurut kepala bengkel Katros Garage, Yanto, selain memiliki harga yang relatif murah, Kawasaki W175 juga gampang diubah. Beda dari Yamaha Scorpio yang dari awal mengusung konsep sport dengan rangka yang cenderung tidak datar seperti W175, sehingga mau tidak mau untuk memodifikasinya harus memotong sasis bawaan Scorpio.
"Yang pertama dari sisi klasik, udah gitu kapasitas mesin enggak terlalu besar, harga juga terjangkau, jadi kalau mau dirubah kaya Scrambler atau Tracker masih bisa diubah secara gampang tanpa motong sasis," ujarnya saat dihubungi kumparanOTO, Senin (27/8).
Motor kustom Kawasaki W175 milik Jokowi (Foto: Tangkapan Layar/Youtube: Atenx Katros)
zoom-in-whitePerbesar
Motor kustom Kawasaki W175 milik Jokowi (Foto: Tangkapan Layar/Youtube: Atenx Katros)
"Scorpio itu kan yang pasti karena tahun tua jadi sekarang mungkin mesinnya rewel, sama dia kan basisnya bukan klasik, jadi untuk kustom juga pasti banyak berubah kaya motong sasis, karena dia menjulang gitu," tambah yanto.
ADVERTISEMENT
Istimewanya lagi, Kawasaki W175 masih mengusung sistem pengabutan karburator yang membuatnya semakin mudah untuk dioprek performa mesinnya. Kapasitas mesinnya yang tidak terlalu besar juga membuatnya nikmat untuk ditunggangi sehari-hari.
Di samping kelebihannya, ungkap Yanto, Kawasaki W175 punya kekurangan dari bentuk tangkinya yang terlalu besar. "Kalau yang udah-udah paling tangkinya kebesaran, jadi memang karena klasik pakainya tangki yang besar," imbuhnya.
Motor Kawasaki W175 (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Motor Kawasaki W175 (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
Bicara kemudahan modifikasi, Nolavender sang penggawa rumah modifikasi Central Custom Classic juga mengutarakan hal yang sama. Menurutnya, Kawasaki W175 yang sedang naik daun punya karakteristik tersendiri meskipun ada beberapa hal yang membuat jari-jemarinya gatal untuk memodifikasinya.
"Memang kalau trennya lebih ke W175. Dia mungkin karena keluaran terbaru, terus dia konsep yang diusung klasiknya sudah dapat, tapi ada beberapa bagian yang kayaknya kurang sreg misalnya model fender, spakbor kurang menunjang, model sadel sama lampunya juga, jadi kebanyakan itu pasti kalau sudah beli langsung ganti lampu," jelas Nola.
Yamaha Scorpio bergaya Jap Style (Foto: dok. Central  Classic Custom)
zoom-in-whitePerbesar
Yamaha Scorpio bergaya Jap Style (Foto: dok. Central Classic Custom)
Walaupun Kawasaki W175 sedang ramai dijadikan bahan modifikasi, Nola menjelaskan peminat Scorpio tidak sepintas hilang begitu saja. Masih banyak konsumennya yang ingin mengubah Scorpionya menjadi Tracker, Jap Style atau gaya kustom lainnya.
ADVERTISEMENT
"Kalau saya prediksi keduanya (Kawasaki W175 dan Yamaha Scorpio) bakal tetap eksis, dari yang sudah-sudah masih banyak yang datang ke sini itu bawa Scorpio ataupun minta dicariin Scorpio untuk dimodif, apalagi dari sisi tenaga juga lebih besar," tutur Nola.