Depresiasi Harga, Konsumen AS Pilih Mobil Listrik Bekas daripada Baru

25 September 2024 20:02 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pengisian daya mobil listrik. Foto: Owlie Productions/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pengisian daya mobil listrik. Foto: Owlie Productions/Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Depresiasi harga yang relatif tinggi membuat konsumen memilih membeli mobil listrik bekas dibanding yang baru di Amerika Serikat. Meskipun demikian minat konsumen terhadap mobil berbasis baterai baru mengalami pertumbuhan.
ADVERTISEMENT
Mengutip data yang dipublikasikan Cars Commerce, sebuah platform jual-beli mobil berbasis di Chicago, Amerika Serikat, menyebutkan bahwa pencarian terhadap mobil listrik baru naik 4,4 persen dibanding tahun lalu.
Akan tetapi jumlah ketersediaan unit mobil listrik tidak seimbang dengan jumlah permintaan. Distribusi dari pabrik ke diler naik lebih dari 60 persen dibanding tahun 2023. Sayangnya stok mobil listrik tak terserap pasar dan berujung mengendap di area penyimpanan.
Masih dari laporan yang sama, mobil listrik tersebut rata-rata terparkir sampai 82 hari, naik 20 persen lebih tinggi dari tahun lalu.
Begitu pula kondisi pasar mobil listrik bekas. Ketersediaan unitnya naik namun dengan depresiasi harga hingga 7,8 persen. Inilah yang kemudian menyebabkan ketersediaan mobil listrik baru lebih banyak dibanding kondisi bekas dengan rasio 3 berbanding 1.
ADVERTISEMENT
Konsumen dikatakan lebih memilih mobil listrik bekas karena harganya yang relatif murah. Ini pun terlihat dari data pencarian mobil listrik bekas yang lebih tinggi lima kali lipat dibanding yang baru.

Prediksi pasar mobil listrik AS

Dalam sebuah laporan J.D. Power seperti mengutip Reuters, pasar mobil listrik AS hanya mengambil porsi 9 persen dari total pasar roda empat pada tahun ini. Prediksi lebih rendah dari laporan sebelumnya yang diharapkan mampu mengambil porsi 12 persen.
Meski terjadi tren penurunan, pasar EV diharapkan mengambil porsi 36 persen dari total pasar pada 2030 dan menembus 58 persen di 2035.
“Kondisi penurunan ini dipengaruhi oleh banyak faktor yang menyebabkan adopsi EV mencapai titik kritis,” tulis perusahaan.
Ilustrasi pengisian daya mobil listrik. Foto: REUTERS/Antonio Bronic