Di Jerman, Cuci Mobil di Rumah Bisa Kena Denda Rp 1,6 Miliar
PerbesarADVERTISEMENT
Kegiatan mencuci mobil lumrah dilakukan di garasi rumah. Bahkan di Indonesia, kita kerap menemui aktivitas tersebut dilakukan di pinggir jalan perumahan.
ADVERTISEMENT
Namun berbeda dengan Jerman. Aktivitas cuci mobil sangat diatur, tidak boleh dilakukan di area garasi rumah. Bahkan, membilas mobil yang kotor dengan air biasa pun dilarang.
Aturan tersebut ada di dalam Wasserhaushatsgesetz (Water Protection Policy) yang sudah diadopsi tahun 1957 dan berlaku secara nasional. Bunyinya seperti berikut:
“Izin untuk membuang zat ke dalam air tanah hanya dapat diberikan jika tidak ada potensi air tanah terkontaminasi atau tidak ada sifat-sifatnya yang menimbulkan dampak negatif”.
Dikutip dari Umwelt Bundesamt, air bekas cucian mobil mengandung kotoran, grease hingga bahan pembersih kimia. Sehingga, aktivitas mencuci mobil di rumah bisa mencemari air tanah.
Bila ketahuan mencuci mobil di rumah ataupun pinggir jalan, aparat penegak hukum bisa memberikan denda hingga 100 ribu euro atau sekitar Rp 1,647 miliar tergantung dari kontaminasi yang dilakukan. Tentunya, ini akan menguras dompet si pelanggar.
Aturan ini diberlakukan ada alasannya. Sebanyak 70 persen air minum di Jerman didapatkan dari air tanah. Sisanya, berasal dari mata air dan air yang disaring dari sungai atau penampungan khusus.
ADVERTISEMENT
Bila ada cemaran kimia, risiko keracunan bisa dialami oleh masyarakat Jerman. Ini juga dilakukan untuk menjaga lingkungan dari cemaran berbahaya. Selain itu, aturan ini untuk membatasi penggunaan air agar tidak boros.
Bila ingin mencuci mobil, pemilik kendaraan wajib menggunakan layanan cuci mobil yang tersedia di tempat-tempat tertentu. Namanya adalah Waschtrassen dan bisa ditemui di seluruh wilayah negeri panser tersebut.
Berbeda dari layanan cuci mobil konvensional, Waschtrassen punya fasilitas untuk memisahkan oli dan detergen dari air kotor bekas cuci mobil. Bahkan, air tersebut bisa didaur ulang dan digunakan kembali untuk pencucian mobil berikutnya.
