Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Menurutnya pasar roda dua dari sisi Yamaha alami pertumbuhan sedikit dibanding periode sama pada tahun-tahun sebelumnya. Rifki menilai, pola perilaku konsumen tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor.
"Waktu itu kan akhir tahun ada cukup banyak isu, seperti PPN naik kemudian masalah opsen pajak. Iya (ada kenaikan), itu mungkin sebagai bentuk antisipasi masyarakat bisa jadi juga," buka Rifki di Bali pekan ini.
Lanjut Rifki, apalagi sepanjang tahun 2024 kemarin pabrikan cukup banyak melakukan penyegaran hingga peluncuran produk baru. Ia menduga, masyarakat akhirnya memutuskan melakukan pembelian lebih awal sebelum wacana PPN 12 persen dan opsen diberlakukan 2025.
"Ya saya tidak bisa bilang jelasnya dari mana, mungkin juga karena kemarin kebetulan kita lagi banyak produk baru dan kendaraan roda empat (baru) juga semakin mahal. Tadinya mau beli, mungkin akhirnya ada kecenderungan ambil motor segmen premium," paparnya.
ADVERTISEMENT
Adapun, diakuinya penjualan motor baru Yamaha selama kuartal pertama 2025 masih sesuai target perusahaan. Kendati pasar roda dua secara nasional terlihat mengalami perlambatan dibanding periode Januari-Maret tahun lalu.
"Makanya kalau ada isu atau segala macam, kita pasti punya target kan. Tapi secara kuartal satu (2025) sih masih puji Tuhan sesuai dengan strategi kita," jelas Rifki yang enggan memberikan detail angka penjualan produknya.
Data Asosiasi Industri Sepeda motor Indonesia atau AISI, hasil penjualan wholesales atau dari pabrik ke diler tiga bulan awal tahun ini sudah terekam sebanyak 1.683.262 unit. Alias melandai 2,98 persen dibanding kuartal I 2024 yang bisa 1.735.090 unit.
Pun dengan performa penjualan bulan terakhir, pada Maret total ada sebanyak 541.684 unit. Ini juga lebih sedikit 7,2 persen dibanding bulan yang sama tahun 2024 dengan raihan 583.747 unit, maupun pada April 2025 yang terekam 581.277 unit atau turun 6,8 persen.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal AISI, Hari Budiyanto optimistis penjualan motor akan terus bergairah. Kendati pasar otomotif saat ini tengah dibayangi sejumlah tantangan seperti penurunan daya beli dan juga isu opsen pajak.
"Insyaallah kalau opsen bisa direlaksasi dan yang dibayar konsumen tidak naik harga, proyeksi kami tahun 2025 di-range 6,4 juta sampai 6,7 juta domestik market," katanya kepada kumparan belum lama ini.
Namun lain cerita soal kinerja ekspor yang menunjukkan kenaikkan setiap bulannya. Pada kuartal pertama 2025, pabrikan berhasil mengirimkan unit utuh CBU atau Completely Built Up sebanyak 134.775 unit.
Rinciannya pada Januari 40.878 unit, Februari 43.899 unit, dan Maret totalnya 49.998 unit. Melonjak 14,9 persen dibanding periode serupa tahun 2024 yang totalnya 117.205 unit, yang dipecah selama Januari 34.991 unit, Februari 38.375 unit, dan Maret 43.839 unit.
ADVERTISEMENT