Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Dorong EBT, Toyota Kenalkan Fuel Cell Electric Vehicle: Mirai & Crown di NEV
8 Mei 2025 15:49 WIB
·
waktu baca 2 menit
Head of Public Relation PT Toyota-Astra Motor Philardi Ogi dalam kesempatan ini menjelaskan, Toyota Crown dan Mirai telah menggunakan teknologi hidrogen. Kedua mobil tersebut akan segera dijual di Indonesia.
“Mobil ini (Mirai), menggunakan basis motor listrik dan baterai, sumber dari listriknya sendiri dihasilkan dari reaksi hidrogen dengan oksigen, dengan hanya menghasilkan emisi berupa air,” kata Philardi.
Teknologi pengisi bahan bakar mobil ini, ujarnya, sudah dikembangkan di PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Karawang. Dalam acara NEV Summit 2025, peserta acara dapat melihat mobil dengan teknologi FCEV yaitu Crown dan Mirai dan mencoba fiturnya.
Philardi menerangkan, mobil canggih ini telah dijual di Amerika Serikat dan Jepang.
“Diharapkan dengan adanya infrastruktur nanti, kita siap dengan mobil hidrogen di Indonesia. Dan emisinya adalah air, jadi tidak mengeluarkan karbon,” ujarnya.
Terus Genjot Produksi Mobil Hybrid
Toyota terus berfokus pada produksi mobil hybrid sebagai wujud mendukung energi berkelanjutan. Sejak rilis pada 1997, mobil hybrid produksi Toyota kini sudah mencapai generasi kelima.
Philardi menjelaskan, dengan menggunakan mobil hybrid, pengendara dapat berkontribusi mengurangi emisi. Selain itu, kombinasi mesin bensin dan motor listrik dapat menciptakan berkendara yang lebih hemat bahan bakar. Dengan mobil hybrid, para pelanggan dinilai tak perlu mengubah driving habit, sebab cara mengisi daya tetap dengan bensin biasa.
“Saya yakin (penjualan mobil hybrid) akan terus bertambah, penerimaan masyarakat terhadap mobil hybrid sekarang sudah lebih baik dari sebelumnya,” kata Philardi.
Menurutnya, mobil hybrid menjadi jendela bagi mereka yang tertarik beli mobil listrik. Dengan melihat lebih banyak mobil hybrid, harapannya, konsumen tak lagi kaget saat membeli mobil listrik. Selain itu, produksi mobil hybrid juga mendorong lokalisasi produksi spareparts, sehingga menggerakkan industri UMKM.
“Dengan banyaknya mobil hybrid di Indonesia makin diterima di masyarakat, hopefully bakal ada banyak produsen, tidak hanya Toyota memperkenalkan lebih banyak mobil listrik dan masyarakat juga semakin lebih terbuka dan aware terhadap teknologi ini. Dengan itu, ekosistemnya akan terbangun,” ujar Philardi.