Ducati Tak Bisa Pakai Front Ride Height Device Pada MotoGP 2023

24 Maret 2022 6:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ducati Desmosedici GP22 Ducati Lenovo Racing. Foto: Ducati Corse
zoom-in-whitePerbesar
Ducati Desmosedici GP22 Ducati Lenovo Racing. Foto: Ducati Corse
ADVERTISEMENT
Ducati dikenal memiliki banyak inovasi teknologi yang tersemat pada motor-motor balapnya di ajang MotoGP. Salah satu yang terkenal adalah holeshot device.
ADVERTISEMENT
Sebuah mekanisme yang memungkinkan bagian belakang motor turun pada titik paling rendah dengan cara mengaktifkan tuas yang ada pada setang, sebelum balapan dimulai.
Selain itu, ada juga inovasi lainnya seperti winglet dan rear-ride height device, buah pengembangan pabrikan motor asal Italia tersebut. Teknologi tersebut telah berjasa membantu performa motor Ducati selama mengikuti perhelatan MotoGP.
Namun, baru-baru ini GP Commission atau komisi Grand Prix telah memutuskan akan melarang penggunaan salah satu teknologi Ducati lainnya yakni front-ride height device untuk digunakan pada MotoGP musim 2023 mendatang.
Melansir dari lama motogp.com, keputusan tersebut diambil oleh Komisi Grand Prix, terdiri dari Carmelo Ezpeleta (Dorna, Chairman), Paul Duparc (FIM), Herve Poncharal (IRTA) dan Biense Bierma (MSMA), dibantu oleh Jorge Viegas (FIM President), Carlos Ezpeleta (Dorna), Mike Trimby (IRTA) dan Corrado Cecchinelli (Direktur Teknologi), lantaran teknologi tersebut dianggap dapat meningkatkan anggaran pengembangan dan mempengaruhi peningkatan performa motor.
ADVERTISEMENT
Dengan demikian, penggunaan alat apa pun yang dapat mengatur atau menyesuaikan ketinggian bagian depan motor saat bergerak, mulai dilarang. Tetapi penggunaan teknologi holeshot device yang digunakan sebelum mulai balapan, masih diperbolehkan.

Sekilas mengenai front-ride height device

Ducati Desmosedici GP22 Ducati Lenovo Racing. Foto: Ducati Corse
Berbicara teknologi front-ride height device, secara mekanisme tidak jauh berbeda jika dibandingkan dengan rear-ride height device, bahkan dengan holeshot device sekalipun.
Keduanya sama-sama soal mengatur ketinggian motor, perbedaannya hanya terletak pada waktu penggunaannya.
Jika holeshot device digunakan saat sebelum memulai balapan atau di garis awal (start), maka front-ride dan rear-ride height device digunakan saat motor sedang berjalan, utamanya saat keluar tikungan.
Dengan titik gravitasi rendah akibat posisi motor yang lebih ceper, harapannya mampu mengurangi gejala wheelie dan dapat meningkatkan akselerasi di trek lurus dan panjang.
ADVERTISEMENT
Pengoperasiannya pun secara manual dari rider itu sendiri, menggunakan semacam tuas yang terdapat pada area setang motor.