news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Efek Pandemi, Penjualan Motor Baru di RI Cuma Tembus 3,6 Juta Unit

28 Januari 2021 7:57 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Honda PCX 2019 Sophisticated Matte Silver. Foto: Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Honda PCX 2019 Sophisticated Matte Silver. Foto: Istimewa
ADVERTISEMENT
Hasil penjualan motor pada 2020 sudah diinformasikan oleh Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI). Dalam laman resminya, penjualan motor secara nasional dari Januari sampai Desember 2020 mencatatkan angka 3.660.616 unit dan total ekspor mencapai 700.392 unit.
ADVERTISEMENT
Dari data yang dipaparkan, komposisi wholesales (distribusi dari APM ke diler) model motor yang masih jadi primadona adalah tipe matik dengan kontribusi 87,9 persen, sementara model sport 6,1 persen dan tipe bebek 6 persen.
Pabrik Yamaha di Indonesia Foto: dok. Istimewa
Namun karena efek pandemi, total penjualan di 2020 mengalami penurunan sampai 44 persen jika dibandingkan dengan 2019 yang berhasil menorehkan angka penjualan 6.487.460 unit.
Meski begitu, torehan angka penjualan motor 2020 hampir mendekati dengan target revisi yang dilakukan AISI yakni 40-45 persen di 2020.
"Jadi target kita biasanya 6,4 juta, kurang lebih (tahun 2020) 3,6 sampai 3,9 juta saja," kata Sekretaris Jenderal AISI, Hari Budianto, beberapa waktu lalu.

Penjualan motor naik 10 persen di 2021

All New Yamaha NMax 2020 Foto: Bangkit Jaya Putra/kumparan
Sementara itu Ketua Bidang Komersial AISI Sigit Kumala mengatakan untuk tahun ini penjualan motor diharapkan bisa tumbuh 10 persen.
ADVERTISEMENT
"Prediksi sales tahun 2021 kita berkisar 4 sampai 4,3 juta unit. Memang masih berat untuk menyamai pencapaian di tahun-tahun sebelumnya," ungkap Sigit.
Honda Supra X 125 punya seragam stripping baru. Foto: Istimewa
Adapun, lanjut Sigit, penjualan sepeda motor bisa membaik jika beberapa sektor bisa dikebut dan dikerjakan dengan cepat, salah satunya adalah penyebaran vaksin ke masyarakat.
"Ada 3 kemungkinannya, pertama jika GDP (Gross Domestic Product) nya di atas 5 persen. Kemudian kedua harapannya vaksin COVID-19 ini sudah bisa terealisasi di 2021, dan yang terakhir adalah dukungan dari finance company," ungkapnya.