Efek yang Terjadi Bila Motor Tenggak BBM dengan RON yang Lebih Rendah

10 Oktober 2018 15:12 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas mengisi BBM jenis Pertamax di SPBU. (Foto: Puti Cinintya Arie Safitri/ kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Petugas mengisi BBM jenis Pertamax di SPBU. (Foto: Puti Cinintya Arie Safitri/ kumparan)
ADVERTISEMENT
PT Pertamina (Persero) hari ini menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) Pertamax series dan Dex series. Di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya, bahan bakar RON 92 alias Pertamax naik Rp 900 dari sebelumnya 9.500 per liter menjadi 10.400 per liter.
ADVERTISEMENT
Kenaikan yang cukup signifikan ini tentu berpotensi mengubah perilaku masyarakat yang sebelumnya sudah menggunakan Pertamax, kembali menggunakan bahan bakar yang lebih terjangkau dengan RON yang lebih rendah, Pertalite misalnya.
Lalu dengan perilaku mengganti bahan bakar tersebut, dampak apa yang terjadi pada mesin kendaraan khususnya roda dua?
Menjawab hal ini External Communication Manager PT Pertamina Arya Dwi Paramita menjelaskan, sebaiknya sebelum mengisi bahan bakar, pemilik kendaraan harus mengetahui spesifikasi mesinnya dulu agar menghindari perilaku gonta-ganti bahan bakar.
"Yang terjadi sebenarnya performa mesin enggak optimal, bawaan gas agak berat terus ngelitik (knocking), maka dari itu sebaiknya perhatikan dan ikutin anjuran penggunaan bahan bakar berdasarkan spesifikasi yang ada pada buku manual kendaraan," buka Arya saat dihubungi kumparanOTO, Rabu (10/10).
ADVERTISEMENT
Perbedaan Pertamax dan Pertalite di Lab (Foto: Edy Sofyan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Perbedaan Pertamax dan Pertalite di Lab (Foto: Edy Sofyan/kumparan)
"Jangka panjangnya, akan ada pengendapan kerak di mesin, sehingga efek sederhananya harga jual kembalinya jadi jatuh, makanya kami selalu enggak rekomendasiin gonta-ganti atau campur bahan bakar yang enggak sesuai spesifikasi mesin, istilahya nabung deposit secara perlahan kalau gonta-ganti bahan bakar," tambahnya lagi.
Petugas mengisi BBM jenis Pertamax di SPBU. (Foto: Puti Cinintya Arie Safitri/ kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Petugas mengisi BBM jenis Pertamax di SPBU. (Foto: Puti Cinintya Arie Safitri/ kumparan)
Juki, penggawa bengkel spesialis motor matik R59 di bilangan Ciputat, Tangerang Selatan pun menuturkan hal yang sama. "Performa (menurun) sama ada kerak di cylinder head kalau ganti bahan bakar dari RON tinggi ke rendah," ujar Juki.
Menurutnya, mesin memiliki nilai perbandingan kompresi yang harus disesuaikan dengan nilai oktan bahan bakar. Apabila perbandingan kompresi mesin tidak diimbangi dengan bahan bakar yang sesuai, maka mengakibatkan detonasi alias gejala knocking pada mesin akibat pembakaran yang tidak sempurna.
Ilustrasi kerak mesin pada cylinder head  (Foto: dok. Pawlik Automotive)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kerak mesin pada cylinder head (Foto: dok. Pawlik Automotive)
Selain soal performa dan masalah pada mesin, Arya menambahkan, penggunaan bahan bakar yang tidak sesuai spesifikasi juga berpengaruh pada konsumsi bahan bakar. "Mudahnya begini, penggunaan bahan bakar yang tidak sesuai spesifikasi mesin, pembakarannya jadi tidak sempurna, jadinya akan nyedot bahan bakar yang lebih banyak (boros bensin)," imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Bila melirik laman The Burning Platform, maka penyesuaian perbandingan kompresi mesin dengan nilai oktan bahan bakar sebagai berikut:
Perbandingan kompresi 7-8:1 gunakan bahan bakar RON 87 Perbandingan kompresi 8-10:1 gunakan bahan bakar RON 91 Perbandingan kompresi 10-11:1 gunakan bahan bakar RON 98 Perbandingan kompresi 11-12:1 gunakan bahan bakar RON 100