Ekspor Mobil Indonesia Amblas, Imbas Penangguhan Suplai Toyota

26 Februari 2024 15:29 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ekspor mobil Toyota Indonesia. Foto: dok. Toyota Indonesia
zoom-in-whitePerbesar
Ekspor mobil Toyota Indonesia. Foto: dok. Toyota Indonesia
ADVERTISEMENT
Kinerja ekspor mobil secara utuh (CBU) Indonesia mengalami penurunan pada bulan pembuka tahun 2024, bila dibandingkan secara month to month maupun year on year.
ADVERTISEMENT
Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat, pada Januari 2024, ada 29.505 unit yang dikapalkan. Terkoreksi 19,05 persen dibanding Desember 2023 yang mencetak ekspor 36.449 unit.
Adapun bila dikomparasikan dengan Januari 2023, penurunannya lebih dalam lagi sebesar 33,47 persen. Pada periode tersebut asosiasi merekam 44.355 unit kendaraan CBU roda empat dan lebih yang dikirimkan ke luar negeri.
Sejumlah mobil yang akan diekspor terparkir di kawasan PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk, Tanjung Priok, Jakarta, Jumat (15/12/2023). Foto: ANTARA FOTO/Andika Wahyu
Penurunan ekspor sejatinya telah terlihat pada Desember 2023, di mana bila dibandingkan beberapa bulan sebelumnya, capaian ekspor bertahan di 40 ribuan unit setiap bulannya.
Wakil Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Bob Azam mengatakan, penurunan jumlah ekspor mobil CBU disebabkan salah satunya penangguhan suplai unit oleh prinsipal Toyota dari Indonesia ke beberapa negara.
ADVERTISEMENT
"Karena masih ada beberapa ekspor yang di reschedule karena Daihatsu case," terang kepada kumparan.
Ekspor mobil Toyota Indonesia. Foto: dok. Toyota Indonesia
Sebelumnya pada 20 Desember 2023, dunia otomotif digemparkan dengan laporan manipulasi data sertifikasi mobil Daihatsu dan Toyota. Pengumumannya pun dilakukan langsung oleh para petinggi perusahaan.
Daihatsu melaporkan temuan terbaru dari tim independen, di mana ditemukan 174 kasus dari 25 item pengujian, dan ketidaksesuaian data pada 64 model dan 3 jenis mesin, bahkan untuk model yang sudah diskontinu.
Model yang dijual di Indonesia baik oleh Daihatsu dan Toyota terkena imbasnya.
Sebagai bentuk tanggung jawab, perusahaan memutuskan untuk menangguhkan sementara produksi maupun ekspor model yang terlibat, baik di Jepang dan negara lain.
Logo Toyota. Foto: Kazuhiro Nogi / AFP
Pada Desember 2023 dan Januari 2024, ada beberapa model yang dihentikan sementara ekspornya dari Indonesia ke Jepang, yakni Mazda Bongo dan Toyota Town Ace --kembaran Daihatsu Gran Max--.
ADVERTISEMENT
Perihal kelanjutan pengiriman mobil dari Indonesia akan menunggu keputusan dari otoritas terkait di negara tujuan ekspor. "Step by step," pungkas Bob.
Sepanjang tahun lalu Toyota Indonesia berhasil mengekspor sebanyak 285 ribu unit mobil ke 100 negara di kawasan Asia, Amerika Selatan, Afrika, Timur Tengah, Oceania, hingga Australia.
Capaian tersebut berkontribusi lebih dari 50 persen total ekspor mobil CBU Indonesia yang pada periode yang sama mencetak angka 505.134 unit, naik 6,7 persen dari 2022 sebanyak 473.602 unit.
Adapun pada 2024 ini, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita memproyeksikan ekspor mobil CBU bisa meningkat. "Naik antara 15-20 persen," katanya belum lama ini di Kemayoran, Jakarta.