Ekspor Mobil Produksi Indonesia Bakal Tembus 500 Ribu Unit

26 Juli 2023 17:17 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ekspor mobil Toyota Indonesia. Foto: dok. Toyota Indonesia
zoom-in-whitePerbesar
Ekspor mobil Toyota Indonesia. Foto: dok. Toyota Indonesia
ADVERTISEMENT
Kinerja ekspor mobil baru buatan Indonesia diprediksi mampu mencapai setengah juta unit hingga menutup tahun 2023. Demikian dikatakan Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Yohannes Nangoi.
ADVERTISEMENT
“Tahun lalu ada sekitar 470 ribu (unit) ekspor CBU (completely built up/utuh). Tahun ini harapannya bisa 500 ribu (unit) dan melonjak jadi satu juta unit pada 2025,” ujar Nangoi di Jakarta belum lama ini.
Bila melihat data Gaikindo, terjadi kenaikan signifikan jumlah ekspor mobil selama dua tahun terakhir. Selama tahun 2022 lalu, Indonesia berhasil mengkapalkan 473.602 unit atau lebih tinggi 60,7 persen dibanding capaian pada periode yang sama tahun 2021 dengan total 294.639 unit.
Sementara, kinerja ekspor paruh pertama tahun 2023 angkanya sudah mencapai 248.004 unit alias hampir menyentuh angka 250.000 unit. Hasil itu lebih baik 25 persen dibanding capaian tahun sebelumnya periode Januari-Juni yang angkanya 198.311 unit.
PT Honda Prospect Motor melepas sejumlah unit ekspor All New BR-V ke sejumlah negara di Pelabuhan Tanjung Priok, Rabu (16/3/2022). Foto: Sena Pratama/kumparan
“Ini hampir tidak pernah terbayang, 2022 kemarin kita melonjak dari posisi ke-15 menjadi ke-11 sebagai penghasil mobil terbesar di dunia. Kalau bisa masuk ke 10 besar, tentunya akan kita pakai (peluang) ekspor supaya kita naikkan,” beber Nangoi.
ADVERTISEMENT
Nangoi mengaku, agar target tersebut terealisasi pihaknya telah berbicara kepada pemerintah untuk merujuk pabrikan yang memiliki pabrik agar membuka peluang ekspor lebih banyak. Ekspor mobil Indonesia disumbang dari 11 jenama meliputi Toyota, Daihatsu, Honda, Mitsubishi, Hyundai (HMID & HIM), Suzuki, Wuling, DFSK, Isuzu, dan Hino.
“Seperti kita ketahui, bulan Juni kemarin Pak Menteri Perindustrian datang ke Jepang, kita mencoba mengimbau untuk yang namanya pabrikan-pabrikan Jepang memberikan kesempatan lebih kepada pabrik yang ada di Indonesia untuk melakukan ekspor (lebih banyak),” pungkasnya.
Foto udara mobil-mobil yang akan diekspor di Terminal Kendaraan Pelabuhan Patimban, Subang, Jawa Barat, Selasa (29/3/2022). Foto: ANTARA FOTO/M Ibnu Chazar
Namun, dirinya tak menampik situasi dan pasokan komponen secara global masih belum aman hingga saat ini. Tetapi, Nangoi optimistis kebutuhan kendaraan bermotor akan sangat tinggi, terutama setelah pandemi COVID-19 mereda.
ADVERTISEMENT
“Permintaan akan kendaraan bermotor di seluruh dunia sangat besar, termasuk di Indonesia. Oleh sebab itu, kami sangat mengharapkan domestic market akan sangat tumbuh, apabila permintaan domestik naik, maka akan banyak sekali mobil baru akan keluar. Maka permintaan ekspor akan lebih besar lagi,” tukasnya.
Faktor pendukung ekspor lainnya adalah pasar domestik yang meningkat, hadirnya produk baru yang bersifat world premiere, serta usaha pemerintah melobi beberapa negara untuk memperbesar kuota ekspor negara tujuan.
Apabila market domestic meningkat, maka ekspornya akan naik, ini world premiere semakin banyak akan membuat ekspor semakin kuat. Jangan dilupakan usaha pemerintah, target kita adalah satu juta unit ekspor CBU pada 2025-2026, mudah-mudahan bisa dicapai,” tutup Nangoi.
***