Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Ekspor Suzuki Naik 17,2 Persen, XL7 Buatan Indonesia Laris di Pasar Global
6 Juni 2022 16:53 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
PT Suzuki Indomobil Motor (SIM) berhasil mencatatkan tren positif pada penjualan ekspor mobil Suzuki selama Januari hingga April 2022.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan data ekspor yang dirilis Gaikindo, Suzuki berhasil mencatatkan ekspor CBU sebanyak 15.936 unit atau naik 17,2 persen dari periode sama di 2021 yang hanya 13.603 unit.
Sementara untuk ekspor CKD terjadi kenaikan 32 persen dari 7.452 unit pada Januari-April 2021 menjadi 9.840 unit pada Januari-April 2022.
"Kami harap dengan meningkatnya kinerja ekspor Suzuki Indonesia yang mayoritas produknya merupakan buatan Indonesia dapat memberikan kontribusi positif dan berdampak baik terhadap perekonomian dan industri otomotif di Indonesia,” ujar Wijananto Jati Pradono, Production Planning Control Assistant to Dept. Head PT SIM.
Ekspor CBU per model
Bila dirincikan per model, Suzuki XL7 masih jadi yang paling laris dengan angka ekspor CBU 6.865 unit atau naik hingga 30 persen dibandingkan Januari-April 2021. Disusul oleh Carry pikap di posisi kedua yang berhasil terekspor 4.953 unit dengan kenaikan 14 persen.
ADVERTISEMENT
Menutup 3 besar ada Suzuki Ertiga yang sukses diekspor sebanyak 3.038 unit atau mengalami kenaikan 14 persen. Berikut data lengkapnya.
Ekspor CBU
Ekspor CKD
“Peningkatan penjualan ekspor yang positif ini menunjukkan bahwa XL7 terus menjadi mobil impian bagi pelanggan setia Suzuki sejak pertama diluncurkan. Vietnam, Filipina, Meksiko,Thailand, dan Taiwan menjadi 5 negara dengan permintaan tertinggi terhadap XL7," jelas Wijananto.
Dari total ekspor tersebut, negara tujuan seperti Asia Tenggara, Amerika Latin, dan Amerika Tengah masih yang paling dominan.
"Sepanjang tahun 2022, Suzuki melakukan ekspor ke 51 negara yang tersebar di Asia, Timur Tengah, Amerika Selatan, Oseania, hingga Afrika, baik melalui pelabuhan Patimban maupun Tanjung Priok," beber Wijananto.
ADVERTISEMENT
***