Elektrifikasi Penting, Tapi Kendaraan Irit BBM dan Rendah Emisi Juga Dibutuhkan

11 November 2024 17:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi bio fuel. Foto: Scharfsinn/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bio fuel. Foto: Scharfsinn/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Meski dihadapkan pada banyak teknologi kendaraan listrik berorientasi ramah lingkungan, masyarakat tampaknya tetap butuh pilihan mobil rendah emisi dan konsumsi bahan bakar yang efisien.
ADVERTISEMENT
Hal ini berangkat dari fakta di lapangan bahwa mobil listrik (BEV) yang masih jauh dari kata terjangkau. Jadinya hanya segelintir orang atau segmen tertentu yang bisa mengadopsi BEV sebagai teman mobilitas harian.
Kemudian diperkuat juga dengan hasil survei dilakukan kumparanOTO bersama Growth & Marketing Analytics kumparan yang melibatkan 575 orang responden, yang mengungkap bahwa sebagian besar masyarakat masih butuh pilihan mobil rendah emisi dan ramah lingkungan.
Sebanyak 91 persen responden setuju bahwa pabrikan perlu mengembangkan teknologi kendaraan yang berfokus pada penghematan BBM dan pengurangan emisi, dengan 46 persen menjawab "Sangat Penting" dan 45 persen "Penting."
Pengisian BBM saat libur Natal. Foto: Pertamina
Saat ditanya lebih lanjut mengenai pentingnya pilihan mobil rendah emisi seperti ICE hemat BBM, hybrid, plug-in hybrid, dan BEV, 48 persen responden menganggapnya "Penting," sementara 41 persen menjawab "Sangat Penting."
ADVERTISEMENT
Selebihnya mayoritas responden meyakini bahwa teknologi kendaraan rendah emisi dan ramah lingkungan kedepannya akan lebih terjangkau, khususnya dalam lima tahun mendatang.
Maka dari itu untuk mendukung inovasi selanjutnya, perlu adanya transisi secara masif oleh konsumen dari kendaraan konvensional biasa, ke kendaraan yang menawarkan teknologi terdepan untuk menghemat konsumsi BBM dan pada saat yang sama emisi yang dihasilkan sedikit.
Hasil survei yang dilakukan pada Agustus 2024 lalu kepada responden yang berdomisili di Jabodetabek dan kota besar lainnya dengan spesifik pendapatan minimal Rp 15 juta ini juga memperlihatkan fakta lain.
Kelompok responden pria lebih memiliki concern terhadap perkembangan harga mobil listrik yang terjangkau, hingga pentingnya pengembangan teknologi elektrifikasi berbasis penurunan emisi.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut masyarakat dengan pendapatan Rp 15-20 juta paling meyakini bahwa teknologi mobil listrik akan berkembang dengan harga yang lebih terjangkau. Sementara kelompok masyarakat dengan pendapatan di atas Rp 30 juta, paling concern terhadap pengembangan teknologi kendaraan berorientasi pada penurunan emisi.
Survei ini dilakukan oleh kumparanOTO bekerja sama dengan Growth & Marketing Analytics kumparan. Foto: kumparan
Survei ini dilakukan oleh kumparanOTO bekerja sama dengan Growth & Marketing Analytics kumparan. Foto: kumparan