Empat Jurusan Program Pendidikan Vokasi Industri Toyota

28 Juli 2017 17:04 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:16 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pekerja di pabrik TMMIN mengecek komponen mesin. (Foto: TMMIN)
zoom-in-whitePerbesar
Pekerja di pabrik TMMIN mengecek komponen mesin. (Foto: TMMIN)
ADVERTISEMENT
Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) turut mendukung program pemerintah untuk menyediakan pendidikan vokasi untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) dan siap kerja.
ADVERTISEMENT
TMMIN sendiri telah menjalankan Program Vokasi Industri selama enam bulan. Di situ, terdapat pembekalan keterampilan dasar (fundamental skills) dan praktik langsung pada jalur-jalur produksi di pabrik TMMIN.
Lebih lanjut, jurusan yang ditawarkan yang berkaitan dengan manufaktur otomotif, termasuk logistik, pemeliharaan (maintenance), percetakan (moulding), dan manajemen produksi.
“Kami percaya bahwa SDM industri yang mumpuni yang berdaya saing global merupakan landasan utama dalam upaya-upaya untuk memperkuat industri nasional saat ini dan memperbesar industri nasional kedepannya,” kata Presiden Direktur TMMIN Warih Andang Tjahjono melalui rilis yang diterima kumparan (kumparan.com), Jumat (28/7).
Program Pendidikan Vokasi Industri TMMIN memiliki kapasitas 100 orang. Selain siswa SMK, program itu juga bisa dimanfaatkan pencari kerja, juga pekerja untuk memahami seluk-beluk proses industri otomotif.
ADVERTISEMENT
“Program Vokasi Industri merupakan cara untuk mendukung pesatnya perkembangan industri di Indonesia yang membutuhkan SDM industri yang siap kerja,” Direktur Administration, Corporate & External Affairs TMMIN Bob Azam.
Pendidikan Vokasi Industri (Foto: TMMIN)
zoom-in-whitePerbesar
Pendidikan Vokasi Industri (Foto: TMMIN)
Sementara itu, seusai Peluncuran Program Pendidikan Vokasi Industri di Cikarang, Jawa Barat, TMMIN turut memberikan donasi sebanyak 142 unit alat peraga ke Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Jawa Barat. Total unit yang didonasikan itu meliputi 11 unit mobil, 74 unit mesin, dan 57 unit transmisi. Seluruhnya disebar ke 39 SMK di Jawa Barat.