First Drive Toyota Yaris Cross Hybrid: Ini yang Membuatnya Menarik

16 Juni 2023 6:33 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Toyota Yaris Cross Hybrid.  Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Toyota Yaris Cross Hybrid. Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan
ADVERTISEMENT
Toyota Yaris Cross menawarkan diferensiasi, saat kompetitor di kelasnya berkutat pada mesin turbo maupun naturally aspirated. Mobil ini menawarkan pembeda dengan menyediakan pilihan full hybrid berbasis mesin 1.500 cc yang meluncur secara global di Jakarta pada 15 Mei 2023.
ADVERTISEMENT
Disebut full hybrid lantaran menerapkan teknologi hybrid paralel, yang benefit utamanya untuk efisiensi bahan bakar. Tak tanggung-tanggung, khusus varian ini bisa irit hingga 30 km/liter.
Secara garis besar Yaris Cross di Indonesia beda dengan versi Jepang. Rancang bangunnya menggunakan platform DNGA, yang sama seperti Toyota Raize hingga Veloz.
Toyota Yaris Cross Hybrid. Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan
Oh iya yang membuatnya makin menarik adalah jenis mesinnya. Bukan seri M15A seperti Yaris Cross di Australia, melainkan seri 2NR (2NR-VEX) yang sudah akrab di Indonesia, sehingga bisa jadi indikasi mesin tersebut diturunkan ke model hybrid lainnya.
Untuk penunjang kenyamanan dan pemanja kabin, sudah ada panoramic roof pada tipe Hybrid GR Sport yang saya coba kali ini.
Toyota Yaris Cross Hybrid dengan panoramic roof. Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan

Toyota Yaris Cross dibuat driver oriented

Desain dashboard pada sisi pengemudi Yaris Cross dibuat driver oriented, segala macam pengaturan dan sorot ke head unit bisa dilakukan lebih terfokus.
ADVERTISEMENT
Siapa pun pengemudi dimanjakan dengan pengaturan jok yang sudah elektrik: sliding, reclining, dan ketinggian. Pun setir, lengkap dengan tilt dan teleskopik.
Posisi duduk di dalam kabin Toyota Yaris Cross Hybrid. Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan
Bagi saya yang suka gaya duduk sporty, diposisikan paling rendah tidak membuat terintimidasi. Visibilitas masih luas, tidak terhalang bentuk dashboard.

Jangan kaget saat starter tak ada suara mesin

Sebagai catatan, jangan kaget ketika memulai starter tapi tak ada suara mesin. Lantaran hybrid, maka mode EV akan menyala terlebih dulu. Selanjutnya ketika baterai membutuhkan daya, mesin akan hidup secara otomatis.
Tampilan energy flow Toyota Yaris Cross Hybrid. Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan
Deru mesinnya juga bukan yang senyap pada putaran rendah. Agak tinggi karena kerja mesin juga sebagai generator penyuplai daya ke baterai.
Perlu diingat lagi, ada dua mode berkendara yang bisa dipilih pada tombol Drive di setir kiri mobil. Tekan sekali untuk Power dan tekan agak lama untuk mengaktifkan Eco, tinggal pilih sesuai kebutuhan.
Tombol pada setir Toyota Yaris Cross Hybrid. Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan
Performa mesinnya bisa saya katakan halus linear, bukan yang menghentak responsif. Karena saat awal akselerasi dengan menginjak akselerator dalam-dalam, dengan hitungan sepersekian detik mesin ikut menyala, menambah tenaga secara paralel.
ADVERTISEMENT
Handling juga terbilang rigid, karakter setirnya medium ke arah berat. Diajak manuver, bisa dikatakan stabil terlebih saat menikung pada kecepatan menengah.
Interior Toyota Yaris Cross Hybrid. Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan
Soal bantingan suspensi awalnya saya pikir keras. Namun ternyata lembut, bukan yang menjeludak ketika melewati jalan keriting atau paving blok yang rusak.
Satu hal lagi sekaligus penutup, saya suka dengan kualitas audio pada Toyota Yaris Cross Hybrid ini. Bagi penyuka kualitas suara bertenaga, dengan bass yang tak terlalu dominan serta treble yang cukup, membuat pengendaraan lebih nyaman.
First impression Toyota Yaris Cross Hybrid. Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan
Sayangnya karena ini mencoba perdana dengan rute terbatas, saya belum bisa mengetahui catatan konsumsi bahan bakarnya. Nanti pada ulasan berikutnya kami akan tes, apakah bisa mencetak angka 30 km/liter?