Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
First Drive Toyota Yaris Cross Hybrid: Ini yang Membuatnya Menarik
16 Juni 2023 6:33 WIB
ยท
waktu baca 3 menit![Toyota Yaris Cross Hybrid. Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1634025439/01h2ywfhrk0d36bsc7d0d7rmds.jpg)
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Disebut full hybrid lantaran menerapkan teknologi hybrid paralel, yang benefit utamanya untuk efisiensi bahan bakar. Tak tanggung-tanggung, khusus varian ini bisa irit hingga 30 km/liter.
Secara garis besar Yaris Cross di Indonesia beda dengan versi Jepang. Rancang bangunnya menggunakan platform DNGA, yang sama seperti Toyota Raize hingga Veloz.
Oh iya yang membuatnya makin menarik adalah jenis mesinnya. Bukan seri M15A seperti Yaris Cross di Australia, melainkan seri 2NR (2NR-VEX) yang sudah akrab di Indonesia, sehingga bisa jadi indikasi mesin tersebut diturunkan ke model hybrid lainnya.
Untuk penunjang kenyamanan dan pemanja kabin, sudah ada panoramic roof pada tipe Hybrid GR Sport yang saya coba kali ini.
Toyota Yaris Cross dibuat driver oriented
Desain dashboard pada sisi pengemudi Yaris Cross dibuat driver oriented, segala macam pengaturan dan sorot ke head unit bisa dilakukan lebih terfokus.
ADVERTISEMENT
Siapa pun pengemudi dimanjakan dengan pengaturan jok yang sudah elektrik: sliding, reclining, dan ketinggian. Pun setir, lengkap dengan tilt dan teleskopik.
Bagi saya yang suka gaya duduk sporty, diposisikan paling rendah tidak membuat terintimidasi. Visibilitas masih luas, tidak terhalang bentuk dashboard.
Jangan kaget saat starter tak ada suara mesin
Sebagai catatan, jangan kaget ketika memulai starter tapi tak ada suara mesin. Lantaran hybrid, maka mode EV akan menyala terlebih dulu. Selanjutnya ketika baterai membutuhkan daya, mesin akan hidup secara otomatis.
Deru mesinnya juga bukan yang senyap pada putaran rendah. Agak tinggi karena kerja mesin juga sebagai generator penyuplai daya ke baterai.
Perlu diingat lagi, ada dua mode berkendara yang bisa dipilih pada tombol Drive di setir kiri mobil. Tekan sekali untuk Power dan tekan agak lama untuk mengaktifkan Eco, tinggal pilih sesuai kebutuhan.
Performa mesinnya bisa saya katakan halus linear, bukan yang menghentak responsif. Karena saat awal akselerasi dengan menginjak akselerator dalam-dalam, dengan hitungan sepersekian detik mesin ikut menyala, menambah tenaga secara paralel.
ADVERTISEMENT
Handling juga terbilang rigid, karakter setirnya medium ke arah berat. Diajak manuver, bisa dikatakan stabil terlebih saat menikung pada kecepatan menengah.
Soal bantingan suspensi awalnya saya pikir keras. Namun ternyata lembut, bukan yang menjeludak ketika melewati jalan keriting atau paving blok yang rusak.
Satu hal lagi sekaligus penutup, saya suka dengan kualitas audio pada Toyota Yaris Cross Hybrid ini. Bagi penyuka kualitas suara bertenaga, dengan bass yang tak terlalu dominan serta treble yang cukup, membuat pengendaraan lebih nyaman.
Sayangnya karena ini mencoba perdana dengan rute terbatas, saya belum bisa mengetahui catatan konsumsi bahan bakarnya. Nanti pada ulasan berikutnya kami akan tes, apakah bisa mencetak angka 30 km/liter?