Fitur Rem Darurat Otonomos Mulai Jadi Standar Pengujian Mobil Baru di ASEAN

16 Juli 2020 15:21 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suzuki Ertiga Crash Test Asean NCAP Foto: dok. Asean NCAP
zoom-in-whitePerbesar
Suzuki Ertiga Crash Test Asean NCAP Foto: dok. Asean NCAP
ADVERTISEMENT
Lembaga pengujian mobil baru untuk Asia Tenggara (ASEAN NCAP), akan menilai efektivitas fitur rem Autonomous Emergency Braking (AEB) pada kendaraan.
ADVERTISEMENT
AEB sendiri masuk dalam empat protokol penilaian baru untuk periode 2021-2025: Adult Occupant Protection (AOP), Child Occupant Protection (COP), Safety Assist (SA), dan Motorcyclist Safety (MS).
Fitur rem darurat otonomos berada di bawah sektor Safety Assist (SA). ASEAN NCAP akan menilai dua jenis AEB, City dan Inter-Urban, mulai Januari 2021.
AEB yang mendeteksi kemungkinan terjadinya tabrakan. Sistem secara otomatis akan melakukan intervensi pada rem atau setir, untuk menghindari tabrakan pada objek yang ada di depan.
"Sebelumnya kami di 2018 melakukan penilaian terhadap fitur blind spot untuk mendeteksi pengendara motor, dan kini kami lakukan penilaian aktual terhadap fitur AEB, pada protokol baru," ujar ASEAN NCAP Secretary-General and Acting Chairman, Khairil Anwar Abu Kassim dalam keterangan resminya.
ADVERTISEMENT
Setidaknya ada dua metode penilaian yang dilakukan.
1. Penilaian terhadap efektivitas sistem AEB City, di mana mobil yang akan dinilai dikendarai pada kecepatan 10–60 km/jam, menuju kendaraan lain yang diam (stasioner).
2. Penilaian terhadap efektivitas sistem AEB Inter-Urban, mobil yang akan dinilai dikendarai pada kecepatan 30-60 km/jam, menuju kendaraan lain yang bergerak dengan kecepatan konstan.
Jauh sebelumnya, seperti melansir Paultan, lembaga keselamatan berkendara Amerika Serikat atau Insurance Institute for Highway Safety (IIHS), sudah pernah menguji keefektifan fitur AEB.
Dan kendaraan yang menggunakan fitur ini seperti pada produk General Motors, potensi keterlibatan kecelakaan menjadi 43 persen. Bila dibanding tanpa bantuan AEB di angka 64 persen.
Menarik, apakah fitur AEB ini bakal diimplementasikan pada mobil-mobil yang diproduksi di Indonesia? Simak terus laporannya.
ADVERTISEMENT