Gaikindo Belum Pasang Target Penjualan Mobil Listrik

27 Januari 2023 15:21
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mobil Wuling Air ev di ajang GIIAS 2022. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Mobil Wuling Air ev di ajang GIIAS 2022. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Yohannes Nangoi mengungkapkan penjualan kendaraan listrik mencatatkan hasil yang positif.
Penjualan mobil listrik di Indonesia sepanjang tahun 2022 mencapai 10.327 unit. Angka ini jauh lebih baik dibandingkan tahun 2021 yang tak lebih dari 1.000 unit kendaraan. Jadi, pencapaian ini cukup luar biasa,” ungkapnya saat ditemui kumparan di Jakarta, Kamis (26/1).
Mobil listrik Wuling Air ev sebagai kendaraan resmi perhelatan KTT G20 2022. Foto: dok. Wuling Motors
zoom-in-whitePerbesar
Mobil listrik Wuling Air ev sebagai kendaraan resmi perhelatan KTT G20 2022. Foto: dok. Wuling Motors
Bila mengutip data Gaikindo yang dikompilasi kumparan, Wuling Air ev jadi kendaraan listrik dengan kontribusi cukup besar yakni 77,9 persen atau sebanyak 8.053 unit.
Sementara, Hyundai IONIQ 5 menorehkan angka wholesales 1.829 unit. Disusul oleh Genesis G80 Electrified sebanyak 134 unit, Lexus UX300e 127 unit dan Nissan Leaf sebanyak 63 unit.
“Ini tak lepas dari pemerintah yang memberikan berbagai kebijakan yang mendukung kendaraan listrik. Apalagi, KTT G20 menghadirkan banyak mobil listrik dan menjadi ajang promosi kepada masyarakat. Ini lah yang berkontribusi besar kepada penjualan,” ujarnya.
Pengunjung melihat mobil Hyundai Ioniq 5 pada ajang pameran GIIAS 2022 di ICE BSD, Tangerang, Kamis (11/8). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Pengunjung melihat mobil Hyundai Ioniq 5 pada ajang pameran GIIAS 2022 di ICE BSD, Tangerang, Kamis (11/8). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Namun, ia belum bisa memproyeksikan penjualan mobil listrik di tahun 2023 ini akan mencapai angka berapa. Ini dikarenakan pasar kendaraan listrik di Indonesia masih terlalu dini.
“Pasar mobil listrik di Indonesia itu unik bila mengacu data yang kita sebutkan tadi. Gaikindo mungkin baru bisa memproyeksikan penjualannya empat tahun atau lima tahun mendatang sebab kita masih mempelajari polanya,” katanya.
Mobil Listrik Lexus UX 300e bertugas di KTT G20  Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Mobil Listrik Lexus UX 300e bertugas di KTT G20 Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Meski demikian, dirinya optimistis penjualan kendaraan listrik di Indonesia akan meningkat di tahun 2023 sebab pemerintah sedang memformulasikan kebijakan subsidi untuk pembelian kendaraan setrum.
“Kita belum tahu ya kapan akan diimplementasikan tapi diharapkan secepat mungkin. Jumlahnya juga luar biasa kalau benar terealisasi Rp 80 juta. Kemarin, saya ke Australia dan subsidinya itu hanya Rp 30 juta saja,” pungkasnya.