Gaikindo Soal Kenaikan Harga Mobil LCGC: Mie Saja Naik

4 Maret 2023 11:50 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Umum GAIKINDO, Yohannes Nangoi Foto:  Puti Cinintya Arie Safitri/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Umum GAIKINDO, Yohannes Nangoi Foto: Puti Cinintya Arie Safitri/kumparan
ADVERTISEMENT
Segmen mobil LCGC atau Low Cost Green Car akhir-akhir ini menjadi sorotan. Bukan soal produk baru, melainkan isu adanya penyesuaian yang berpotensi membuat harga mobil terjangkau itu menjadi naik.
ADVERTISEMENT
Pada pertengahan Februari lalu, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, pemerintah berencana menaikkan harga LCGC sebesar 5 persen. Musababnya, harga bahan baku dan logistik yang melonjak.
Namun, tak berselang waktu lama, Kemenperin langsung mengklarifikasi soal pernyataan tersebut. Menurut Kasubdit Industri Alat Transportasi Darat Direktorat Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan (IMATAP) Kemenperin Dodiet Prasetyo, kenaikan LCGC bukan 5 persen.
“Rp 5 juta (LCGC). Mohon maaf mungkin salah kutip, sebenarnya Rp 5 juta kenaikan ceiling price,” ujar Dodiet saat ditemui di Hotel Bidakara Jakarta belum lama ini.
Dodiet mengatakan, kenaikan harga mobil LCGC secara resmi akan diatur di surat persetujuan Kementerian Perindustrian. Harga tersebut akan berlaku disesuaikan dengan produsen. “Nanti bisa dicek harganya, ada kenaikan harga dari industri nanti,” imbuhnya.
ADVERTISEMENT

Lain pernyataan dari Gaikindo

Ilustrasi mobil-mobil LCGC di Indonesia. Foto: istimewa
Sementara itu, Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Yohannes Nangoi, kukuh dengan pernyataan awal Menperin.
“Lima persen menurut pak Menteri, titik. Kenaikan harga diizinkan lima persen,” buka Nangoi saat sela konferensi pers GJAW 2023 di Jakarta (2/3).
Menurutnya rencana kenaikan harga tersebut disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya adalah harga komoditas yang juga ikut naik.
“Ini sudah sekian tahun yang lalu, air saja naik, mie saja naik semuanya, ini sudah megap-megap. Jadi kemarin diskusi dengan Kementerian akhirnya Menteri bilang dikasih slot untuk bisa naik harga jualnya,” beber Nangoi.
Daihatsu Sigra di GIIAS 2022. Foto: Rizki Fajar Novanto/kumparan
Namun demikian, tambahnya, mobil-mobil tersebut masih dikategorikan sebagai LCGC karena tetap dapat insentif PPnBm tiga persen.
ADVERTISEMENT
Nangoi juga menambahkan, pasar LCGC masih terbilang besar berkaca pada total penjualan mobil segmen tersebut selama tahun 2022.
“LCGC tahun lalu itu sekitar 15 persen dari 153 ribu (unit) dari satu juta (unit), artinya kan secara volume masih tinggi,” pungkasnya.
Melansir data Gaikindo, total penjualan mobil LCGC secara wholesales-dari pabrik ke diler-sepanjang 2022 berjumlah 186.649 unit. Semuanya disumbangkan hanya dari lima model yakni Toyota Agya, Toyota Calya, Daihatsu Ayla, Daihatsu Sigra, dan Honda Brio Satya.
Daihatsu Sigra berhasil keluar sebagai jawara dengan membukukan penjualan sebanyak 51.427 unit, diikuti Honda Brio Satya di posisi kedua dengan 46.804 unit, dan menutup posisi ketiga ada Toyota Calya sebanyak 43.582 unit. Berikut detailnya.
ADVERTISEMENT
***