Gaikindo Wanti Harga Mobil LCGC Makin Mahal, Kini Ada yang di Atas Rp 200 Juta

18 Januari 2025 8:26 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Honda Brio facelift resmi meluncur 5 Mei 2023 di Jakarta.  Foto: dok. Honda Prospect Motor
zoom-in-whitePerbesar
Honda Brio facelift resmi meluncur 5 Mei 2023 di Jakarta. Foto: dok. Honda Prospect Motor
ADVERTISEMENT
Sekretaris Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Kukuh Kumara menyinggung perihal harga mobil LCGC atau Low Cost Green Car yang kian melambung tinggi sejak program tersebut meluncur lebih dari 10 tahun yang lalu.
ADVERTISEMENT
Kukuh mengatakan, kenaikan banderol model-model LCGC setiap tahunnya perlu dicermati dan menjadi perhatian khusus. Sebab, tidak bisa sembarangan karena harus melaporkannya terlebih dahulu ke Kementerian Perindustrian (Kemenperin).
"LCGC itu kenaikan (harga) dijaga, ada hitungannya dan dilaporkan ke Kemenperin untuk mendapat approval naiknya berapa," kata Kukuh dalam forum diskusi Prospek Industri Otomotif 2025 dan Peluang Insentif dari Pemerintah di Jakarta, pekan ini.
Tak hanya LCGC, mobil-mobil baru pada umumnya mengalami penyesuaian harga setiap tahun. Dipengaruhi beberapa faktor seperti biaya produksi yang naik, nilai tukar mata uang asing, dan sebagainya.
All New Toyota Agya. Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan
Sebagai contoh, salah satu model LCGC yang sudah tembus lebih dari Rp 200 juta adalah Honda Brio Satya E CVT, salah satu varian dikenal paling laris di pasaran. Menilik laman resmi perusahaan, city car tersebut kini dibanderol Rp 202,5 juta on the road (OTR) Jakarta.
ADVERTISEMENT
Dua varian di bawahnya seperti Brio Satya E M/T dijual Rp 185,5 juta dan S M/T Rp 170,4 juta. Beralih ke kompetitornya, Toyota Agya sekarang dipasarkan mulai dari Rp 173,2-197,1 juta dan Daihatsu Ayla dilepas dari Rp 138,5-Rp 174,4 juta.
Kemudian untuk jenis MPV yang menyisakan dua model seperti Toyota Calya dilego mulai dari Rp 169,6 juta hingga Rp 192,6 juta dan Daihatsu Sigra diniagakan dari Rp 141,5 juta sampai Rp 170,3 juta OTR Jakarta.
"Ini kendaraan yang diminati masyarakat dalam batasan kemampuan mereka, data kita itu hampir 70 persen yang dibeli masyarakat Rp 300 juta ke bawah," imbuh Kukuh.
Daihatsu Sigra di GIIAS 2022. Foto: Rizki Fajar Novanto/kumparan
Dirinya juga menyinggung soal instrumen pajak berlapis yang dikenakan untuk model-model LCGC, menyumbang perbedaan signifikan antara harga dasar dan setelah berstatus OTR. Padahal, menurut Kukuh mobil LCGC bukan kendaraan mewah.
ADVERTISEMENT
"Mobil harganya Rp 100 juta, on the road-nya jadi Rp 140-150 juta. Separuhnya sendiri bentuknya pajak, ini jadi bahan pertimbangan sendiri. Kalau kemudian ekonomi tumbuh, kelas menengah tumbuh, pendapatan naik dan mampu beli mobil. Industri juga tumbuh," pungkasnya.
Program LCGC pertama kali terbit 2012 silam, kala itu mobil-mobil yang masuk segmen tersebut diberi keistimewaan berupa PPnBM nol persen. Ini mengacu Peraturan Menteri Perindustrian No. 33/M-IND/PER/7/2013 tentang Pengembangan Produksi Kendaraan Bermotor Roda Empat yang Hemat Energi dan Harga Terjangkau.
Namun sejak tahun 2021, mobil kategori LCGC telah ditetapkan tarif PPnBM sebesar 3 persen lewat Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 36 Tahun 2021 yang resmi diundangkan per 31 Desember 2021 tentang regulasi mobil Low Carbon Emission Vehicle (LCEV).
ADVERTISEMENT
Artinya, mobil LCGC juga termasuk kategori barang mewah. Penetapan kelompok jasa dan barang mewah dijabarkan melalui Peraturan Menteri Keuangan atau PMK Nomor 131 Tahun 2024 yang berlaku 1 Januari 2025.
***