Gara-gara Pandemi, Bengkel Auto2000 Cuma Servis 1,6 Juta Mobil dalam Setahun

Bengkel Auto2000 Meningkat Jelang Lebaran Foto: Aditia Noviansyah/kumparan

Pandemi COVID-19 yang terjadi di Indonesia rupanya tidak hanya berdampak terhadap penjualan mobil baru, tapi juga pada layanan purnajual di jaringan diler Toyota Auto2000.

Berdasarkan data dari Auto2000, terjadi penurunan unit kendaraan masuk ke bengkel resmi sebesar 22 persen dari 2019 lalu menjadi 1.630.740 unit di tahun 2020.

Turunnya angka unit masuk ke bengkel resmi Auto2000 itu, tak dipungkiri disebabkan banyaknya masyarakat yang masih takut ke tempat umum selama pandemi COVID-19.

"Bengkel Auto2000 dari mulai awal pandemi di bulan Maret kemudian April itu pencapaian kami memang rendah. Tapi semakin hari semakin ke Desember, itu pencapaiannya makin membaik," ujar Chief Executive Auto2000, Martogi Siahaan, dalam acara Ngobrol Santai Awal Tahun 2021 bersama Manajemen Auto2000, pada Rabu (20/1).

Bengkel Auto2000 Meningkat Jelang Lebaran Foto: Aditia Noviansyah/kumparan

Dari total angka unit masuk ke bengkel resmi tersebut, 21 persen atau 344.857 unit di antaranya dikontribusikan oleh layanan Toyota Home Service (THS). Angka itu meningkat 3 persen dibandingkan 2019 yang hanya berkontribusi 18 persen.

"Ini yang kami kembangkan sebagai sarana untuk kami lebih dekat dengan pelanggan dan sebagai sarana bagi pelanggan supaya lebih nyaman, lebih aman, dan tidak perlu takut keluar rumah untuk melakukan servis berkala. Dan ini juga jadi salah satu strategi di 2021 yang akan kami terus kembangkan

Toyota Home Service Auto2000 Foto: Alfons Yoshio/kumparan

Melihat tingginya permintaan layanan Toyota Home Service, Auto2000 pun berencana akan terus meningkatkan kualitas serta kuantitasnya. Untuk saat ini, Auto2000 telah memiliki 427 unit armada layanan home service, dan membuatnya menjadi salah satu layanan home service terbesar di dunia.

Tidak hanya layanan Toyota Home Service, Auto2000 juga memastikan akan meningkatkan pelayanan mereka di bengkel resmi, khususnya dalam penerapan protokol kesehatan selama masa pandemi COVID-19.

***