Gara-gara Stiker Gampang Lepas, Motor BMW Kena Recall
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Label yang dimaksud menginformasikan angka tekanan ban rekomendasi dari BMW. Lembaga Keselamatan Jalan Raya (NHTSA) melaporkan, jika label tersebut tidak ada pada rangkanya, termasuk kondisi membahayakan, serta tidak memenuhi Federal Motor Vehicle Safety Standars (FMVSS).
Sebab pengendara tidak dapat mengetahui tekanan ban yang sesuai. Apabila asal menyetel angka tekanan ban tanpa anjuran, bisa menyebabkan pengendalian dan kontrol terganggu, serta lebih parah meningkatkan risiko kecelakaan.
Label angka tekanan ban pada moge tersebut bervariasi angkanya. Umumnya menunjukkan tekanan ban depan dan belakang ketika dibawa sendiri atau berboncengan dalam satuan kPa, kgf/cm2, atau psi. Yang dilengkapi informasi tipe dan ukuran ban yang dianjurkan.
NHTSA dan BMW Motorrad menemukan lima model yang terdampak dan semuanya merupakan model baru 2021 yang diproduksi sejak 18 Mei hingga 10 Juli 2020, meliputi:
ADVERTISEMENT
Total kendaraan yang berpotensial terdampak recall label tekanan ban motor ini sebanyak 447 unit. Selanjutnya BMW Motorrad akan mengirimkan surat undangan kepada para pemilik motor, untuk datang langsung ke jaringan purnajual terdekat.
Apabila label masih ada, akan digantikan dengan yang baru. Pun misalnya label sudah hilang akan dipasangkan label baru yang punya daya rekat lebih kuat.
Hal ini tentu menarik sebagai pembelajaran pengguna kendaraan di Indonesia. Artinya jangan sampai menyepelekan atau bahkan melepas label tekanan ban yang sudah disematkan pabrikan, supaya tahu tekanan angin rekomendasi.
BMW Motorrad juga sempat recall karena masalah 'unik' lain
Sebelumnya pada medio 2018 BMW Motorrad juga pernah mengkampanyekan recall terkait masalah unik lainnya, yakni malfungsi pada rangka dan standar samping motor BMW G 310 GS dan G 310 R.
Komponen ini memang tidak berkaitan dengan sektor mesin atau transmisi. Namun seiring berjalannya waktu menyebabkan kerusakan karena tidak kuat menopang bobot motor. Sehingga besi standar bisa pecah dan membahayakan.
ADVERTISEMENT
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona