Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Beragam mitos dalam dunia otomotif, tentu sangatlah banyak. Mulai dari hal perawatan hingga gaya berkendara. Dari beragam mitos tersebut, terdapat salah satu mitos yang mungkin sering Anda dengar.
ADVERTISEMENT
Bagi Anda yang terbiasa menyetir mobil bertransmisi otomatik, mungkin Anda pernah mendengar mitos, kalau mobil bertransmisi otomatik sering dibawa dengan kecepatan terlalu rendah, maka akan membuat mobil tersebut menjadi lemot atau tidak bertenaga. Benarkah demikian?
Mencoba menjawab mitos tersebut, kumparan pun bertanya langsung pada Dealer Technical Service PT Toyota Astra Motor (TAM), Didi Ahadi. Menurut Didi, hal yang dimaksud mitos tadi memang bisa dibilang benar.
“Iya memang bisa. Kenapa? Karena ECU mobil sekarang itu sudah dilengkapi dengan self learning,” jelas Didi.
Lanjut didi menjelaskan, teknologi self learning yang terdapat pada ECU tersebut, tentunya akan secara otomatis membaca dan menyimpan pola dan gaya menyetir dari sang pengemudi.
Jadi, apabila pengemudi tersebut sering berkendara dengan kecepatan terlalu rendah, maka sistem akan membaca, menyimpan dan merespon dengan memberikan perpindahan gigi yang lama.
Begitupun sebaliknya, apabila pengemudi sering menyetir dengan kecepatan tinggi, maka sistem akan membaca, menyimpan dan merespon dengan perpindahan gigi yang cepat.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, menurut Didi, tidak ada salahnya apabila mobil bertransmisi otomatik tersebut sesekali dibawa dengan kecepatan yang sedikit tinggi.
“Sebaiknya ya normal-normal saja. Jangan terlalu mengebut, dan jangan terlalu sering pelan juga,” pungkas Didi.
Live Update