Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Geber Yamaha Grand Filano Hybrid Connected di Bali, Konsumsi BBM 60 Km/liter
27 Februari 2023 8:02 WIB
·
waktu baca 4 menitADVERTISEMENT
Mungkin sudah banyak mengulas soal tampilan dan fitur Yamaha Grand Filano Hybrid Connected, tapi bagaimana soal konsumsi BBM -nya? Mengingat model ini mengadopsi teknologi mild hybrid serupa dengan Fazzio.
ADVERTISEMENT
Menjawab rasa penasaran tersebut, saya menerima undangan dari PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) untuk menjajal langsung anggota baru Classy Yamaha itu di Pulau Bali selama dua hari.
Etape perjalanan sebenarnya tidak terlalu jauh, berkunjung ke beberapa tempat yang masih ada di kawasan Denpasar. Tetapi, diakumulasikan selama dua hari total jaraknya tembus lebih dari 50 kilometer dengan melewati berbagai kontur dan kondisi jalan.
Pemilihan rute mungkin dimaksudkan untuk menggambarkan penggunaan harian, segmentasi yang memang dituju oleh pabrikan garpu tala tersebut. Berikut ulasan lengkapnya.
Ergonomi berkendara Yamaha Grand Filano
Berbicara dimensi, Grand Filano sebenarnya tidak jauh berbeda dengan Fazzio. Bahkan, panjang dan lebarnya serupa, yang membedakan hanya Grand Filano 30 milimeter lebih tinggi dari Fazzio.
ADVERTISEMENT
Ukuran seperti itu tentu harusnya tidak membuat canggung sebagian besar orang yang mengendarai motor skutik ini, termasuk saya. Duduk di atas bangkunya yang punya tinggi 790 mm dan jarak ke tanah 125 mm tidak ada kendala berarti untuk postur tubuh saya yang 174 cm.
Paling seluruh telapak kaki yang tidak selalu menapak dengan sempurna di atas permukaan tanah. Mungkin karena desain jok yang cukup lebar, membuat selangkangan harus agak membuka sedikit.
Bagaimana ketika posisi duduk? Kesan pertama adalah posisi duduk Grand Filano cukup commanding, apalagi posisi kemudi yang tidak terlalu tinggi. Kemudian juga dek kaki yang tinggi, dikarenakan posisi tangki BBM berada di bawahnya.
Ruang kaki di dek juga bukan yang paling luas di kelasnya, tetapi masih cukup memuat ukuran sepatu berukuran 43. Sehingga tidak memberikan kesan yang sempit.
ADVERTISEMENT
Enaknya, Grand Filano dilengkapi dengan panel meter digital yang mudah terbaca dan itu tidak hanya satu. Layar monokrom bagian atas berukuran lebih besar terkadang kurang terlihat bila di bawah terik matahari, tapi yang bawah dengan ukuran lebih kecil punya resolusi gambar lebih tajam.
Informasi yang ditampilkan lengkap, mulai dari informasi dasar, sampai dengan indikator notifikasi dari aplikasi Y-Connect. Paling menarik, ada visual bagaimana sistem mild hybrid bekerja dalam bentuk animasi, beda dengan Fazzio yang hanya pakai indikator tulisan ‘hybrid’.
Performa mesin
Cukup membahas posisi berkendaranya, saatnya memulai perjalanan. Karena sudah keyless, cukup menekan kenop kontak untuk menyalakan dan putar ke posisi on, lalu nyalakan mesin secara halus karena sudah menggunakan smart motor generator.
ADVERTISEMENT
Grand Filano mengemas mesin yang juga serupa dengan saudaranya Fazzio. Makanya secara figur tenaga, keduanya punya kemiripan. Lantas, bagaimana soal performanya?
Buat yang mengharapkan tarikan mesin yang cekatan, sayangnya Grand Filano menurut saya bukan yang paling responsif di kelasnya. Bahkan, kalau boleh dibilang, dibanding dengan Fazzio sendiri.
Anda tidak akan mendapat sensasi hentakan yang ‘jambak’ ketika selongsong gas tiba-tiba dipuntir atau berakselerasi secara tiba-tiba. Karakter penyaluran tenaganya cenderung halus dan mencapai kecepatan tinggi secara gradual.
Namun bukan berarti Grand Filano ini lemot, tetapi mungkin disebabkan karena bobotnya yang lebih berat 5 kilogram dari pada Fazzio.
Rasa berkendara dan konsumsi BBM
Secara umum, kombinasi ergonomi berkendara dan performa mesinnya cukup sukses membuat Grand Filano nyaman dikendarai hampir pada setiap kondisi. Mulai di dalam perkotaan, situasi kemacetan stop and go, sampai kontur jalan kurang bagus.
ADVERTISEMENT
Apalagi ditunjang dengan profil ban yang cukup tebal yakni 110/70-R12 depan dan belakang, plus kontur jok yang cukup tebal dan juga lebar, serta karakter suspensi yang cukup lembut dan tidak terlalu keras.
Jalan-jalan keliling kawasan Denpasar selama dua hari dengan berbagai macam gaya berkendara yang menempuh total jarak nyaris 70 kilometer, saya mendapatkan konsumsi bahan bakar minimal rata-rata 50-60 km/liter.
Pada panel instrumen motor mencetak angka 69,7 km/liter sampai akhir perjalanan. Sementara bila melihat aplikasi Y-Connect, angkanya bervariasi. Masih direntang 50-60 km/liter, hasil tersebut jelas irit. Bila ingin hasil yang akurat, tentunya harus menggunakan metode full to full.
Kepraktisan
Salah satu aspek yang saya sangat sukai adalah kepraktisan yang ditawarkannya. Kodratnya yang akan lebih sering digunakan harian, memberikan ruang penyimpanan yang cukup melimpah.
ADVERTISEMENT
Tak usah dulu membicarakan bagasi di bawah joknya yang berkapasitas 27 liternya itu, pada bagian dasbor depan sudah cukup banyak tempat untuk mengakomodasi barang bawaan. Misalnya laci penyimpanan terbuka dan gantungan barang.
Sementara bagasi luas di bawah jok dapat menyimpan satu helm bawaan lengkap dengan barang lainnya seperti jas hujan, sarung tangan, dan sebagainya. Tidak perlu takut gelap karena sudah ada lampu bagasi LED.
Kesimpulan
Dengan harga paling mahal Rp 27 jutaan on the road (OTR) Jakarta, Grand Filano menawarkan paket menarik dengan balutan desain klasik modern. Terutama bagi Anda yang sudah cukup bosan dengan rivalnya atau yang mau ‘naik kelas’ dari Fazzio yang terkesan lebih sederhana.
Apalagi modal yang dibawanya cukup banyak dan belum banyak ditemui pada lawan-lawan sekelasnya. Misalnya lampu yang semuanya sudah LED, kapasitas bagasi, teknologi mild hybrid, dua layar instrumen digital.
ADVERTISEMENT
***