Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
Pada 30 tahun lalu, Lexus lahir di Amerika Serikat. Semenjak saat itu pula, Lexus mampu meramaikan peta persaingan di kalangan sedan jenis premium, bahkan diklaim masuk 10 besar penjualan merek Jepang terbesar di dunia.
ADVERTISEMENT
Meski demikian, terdapat satu peristiwa yang akan mengubah sejarah Lexus. Hal itu terjadi di Pebble Beach, California, Amerika Serikat pada 2011. Ketika Toyota memperkenalkan Lexus GS, salah seorang jurnalis mengatakan bahwa model Lexus sangat membosankan.
“Komentar itu membuat Akio Toyoda (Presiden Toyota Motor Corporation) sangat terkejut sampai bersumpah bahwa kami tidak akan pernah membiarkan orang-orang menyebut (model) Lexus membosankan lagi,” ungkap Presiden Lexus Internasional, Yoshihiro Sawa, di pameran Tokyo Motor Show, Jepang, yang dihadiri kumparan, Rabu (23/10).
Menyusul kejadian itu, lanjut Sawa, Toyoda mendirikan perusahaan Lexus Internasional di dalam Toyota Motor Corporation dan menjadi Chief Branding Officer sekaligus Master Driver.
“Yang menjadi tantangan ialah pondasi dari Lexus. Generasi pertama yakni LS, lahir untuk meredefinisi sedan mewah dengan ditunjang model yang berkualitas tinggi, nyaman, dan dapat diandalkan,” ucap Sawa.
“Pondasi dari mereka kami mengakar dari konsep ‘human-centered’. Memakai teknologi canggih sebagai contohnya, kami secara konsisten memproduksi standar keamanan yang lebih tinggi, termasuk interaksi antara manusia dan mobil,” tambahnya.
ADVERTISEMENT
Delapan tahun usai terlontarnya komentar nyinyir terhadap Lexus , gebrakan pun dilakukan Toyota di Tokyo Motor Show 2019.
Untuk kali pertama, Toyota memperkenalkan mobil listrik konsep Lexus yang dinamai LF-30. Mobil dengan empat penumpang ini bisa menjelajah 500 km untuk sekali pengisian baterai secara penuh dan bisa mencapai kecepatan 100 km/jam dari diam hanya dalam 3,8 detik.
Tak hanya itu, LF-30 juga bisa berjalan tanpa kemudi. Akan tetapi, jika pengemudi ingin menyetir mobil konsep ini, cukup dengan menggerakan tangan, maka setir akan keluar dari dashboard mendekati pengemudi.
“Lexus LF-30 menggunakan teknologi terbaru, kami menyebutnya Lexus Advanced Posture Control, yang terintegrasi dengan teknologi kelistrikan dan pengontrol gerak. Untuk mencapai tujuan itu, kami tengah mengembangkan HV, PHV, FCV, disamping EV untuk memenuhi kebutuhan berbagai daerah dan pasar sesuai dengan kondisi mereka seperti kebijakan pemerintah dan ketersediaan energi,” kata Sawa.
ADVERTISEMENT