Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Beberapa produsen kendaraan masih berharap adanya insentif khusus untuk mobil hybrid , terutama kepada pemerintahan yang baru saja berganti. Toyota dan Hyundai misalnya, yang sama-sama sudah memiliki lini produk hibrida
ADVERTISEMENT
Wakil Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Bob Azam mengatakan, adanya bantuan dari pemerintah semata-mata tak hanya untuk mendukung daya beli, melainkan juga menumbuhkan industri otomotif nasional.
Selain itu, kendaraan elektrifikasi seperti hybrid merupakan ranah baru untuk manufaktur otomotif Tanah Air. Menurutnya, potensi Indonesia untuk menguasai teknologi tersebut akan bermanfaat meningkatkan kompetisi industri di ASEAN, terutama Thailand.
"Insentifnya kurang, kita cuma separuh dari Thailand. Sebenarnya buat industri otomotif, kita berharap Indonesia bisa jadi basis produksi untuk kendaraan-kendaraan dengan teknologi yang ke depan. Kita harap bisa," jelas Bob ditemui di Jakarta pekan ini.
Senada dengan Bob, Chief Operating Officer PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) Fransiscus Soerjopranoto menegaskan selalu mendukung segala bentuk kebijakan pemerintah karena punya andil sebagai penentu aktivitas bisnis otomotif di dalam negeri.
ADVERTISEMENT
"Penentu buat kita mencapai volume tertentu atau penjualan di Indonesia dan tentunya preferensi konsumen. Namanya subsidi atau insentif pasti akan bisa mendongkrak penjualan," kata pria karib disapa Frans ini saat sela peluncuran Hyundai Santa Fe hybrid.
Pihaknya diakui Frans masih tengah menunggu kebijakan dari pemerintahan yang baru saja melakukan transisi pergantian kepemimpinan. Namun pada intinya, ia mendukung kebijakan pemerintah apa pun bentuknya.
"Tentunya kalau ada insentif hybrid dari pemerintah, itu akan membantu kita. Kalau tidak salah Gaikindo meminta, dengan adanya market (elektrifikasi) pertumbuhannya melambat mereka minta ada kebijakan pemerintah dalam hal relaksasi semacam PPnBM seperti pandemi kemarin," pungkasnya.
Penjualan mobil hybrid dari Januari hingga September 2024 terlihat melandai 5,1 persen dibanding bulan sebelumnya. Distribusi dari pabrik ke diler atau wholesales pada bulan ke-9 jumlahnya 5.486 unit, turun tipis dari 5.784 unit di Agustus.
ADVERTISEMENT
Turunnya angka penjualan segmen hibrida tersebut sebenarnya selaras dengan lesunya pasar otomotif secara keseluruhan pada periode yang sama sebesar 4,8 persen atau sebanyak 72.667 unit dari yang sebelumnya meraih total 76.304 unit.
Penjualan wholesales mobil hybrid Januari-September 2024 (5.486 unit)
*di luar teknologi mild hybrid seperti Suzuki Ertiga dan Suzuki XL7
ADVERTISEMENT
***