Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Harga Mobil Daihatsu di Sorong Bisa Lebih Mahal Rp 40 Juta
24 September 2022 17:03 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Mobil baru di wilayah Indonesia Bagian Timur (IBT) umumnya memiliki selisih harga yang cukup jauh jika dibanding Jakarta.
ADVERTISEMENT
Kepala Wilayah IBT PT Astra International - Daihatsu Sales Operation (AI-DSO), Tulus Pambudi menyebut, ada beberapa komponen yang membuat harga mobil baru yang dijual di wilayah IBT lebih mahal, khususnya untuk Daihatsu yang mana selisih harga termahalnya bisa mencapai puluhan juta rupiah.
“Sebetulnya komponen harga yang terjadi antara Jakarta dengan wilayah IBT itu lebih pada ongkos kirimnya,” buka Tulus saat sela acara Terios 7 Wonders di Sulawesi Tenggara belum lama ini.
Dia menyebut, selisih harga termurah untuk semua produk Daihatsu mulai dari Rp 12 juta, sementara yang termahal dapat mencapai Rp 35 juta untuk wilayah Jayapura.
“Di Sorong itu sekitar Rp 5 juta lebih mahal, jadi perbedaannya bisa sampai Rp 40 juta dibandingkan dengan harga di Jakarta,” imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Komponen lainnya seperti Bea Balik Nama (BBN) serta biaya administrasi turut menjadi penyebab harga mobil baru Daihatsu umumnya lebih mahal dibandingkan dengan Jakarta dan sekitarnya.
“Rata-rata di IBT pakai angka BBN 12 persen. Kecuali yang pakai angka 10 persen itu di Selatan dan Utara. Selebihnya 12 persen,” jelas Tulus.
Adapun, karena Indonesia berbentuk negara kepulauan, mayoritas pengiriman mobil-mobil Daihatsu melalui jasa ekspedisi dengan menggunakan kapal.
“Karena memang biaya pengirimannya yang cukup lumayan mahal, yang terjadi bukan masalah ekspedisi saja. Biaya bongkar muat di pelabuhan kan juga cukup berpengaruh terhadap harga yang cukup besar itu,” terang Tulus.
Adapun, Tulus menjelaskan, selisih harga mobil baru ini juga tidak hanya bagi Daihatsu, tetapi juga hampir semua brand mobil yang memiliki penjualan di wilayah IBT.
“Sama pasti (brand lain) kisarannya di situ, kecuali punya ekspedisi sendiri. Kan ada beberapa (brand) yang punya ekspedisi sendiri. Kemungkinan harganya bisa jadi lebih murah sedikit atau turun dari harga standar. Punya pengiriman sendiri cost bisa ditekan,” katanya.
ADVERTISEMENT
Komponen harga tersebut, yang akhirnya membuat harga mobil-mobil di luar Pulau Jawa menjadi lebih mahal karena setiap pabrikan fasilitas produksinya ada di Jawa.
“Menurut kami sih agak sulit untuk bisa dipotong karena itu biaya memang harus dikeluarkan. Istilahnya, mau tidak mau memang harus dibayarkan. Tidak mungkin kami mengurangi harga sementara ongkirnya tetap. Kecuali kalau ada regulasi yang membuat ongkir jadi lebih murah, bisa juga harga mobil ke timur juga akan lebih murah,” tutup Tulus.
***