Harga Mobil Listrik Bakal Jauh Lebih Murah Dibanding ICE Pada 2027

16 Agustus 2024 17:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Aktivitas di salah satu pabrik mobil listrik Neta Auto di Tongxiang, China. Foto: Sena Pratama/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Aktivitas di salah satu pabrik mobil listrik Neta Auto di Tongxiang, China. Foto: Sena Pratama/kumparan
ADVERTISEMENT
Harga mobil listrik (BEV) rentang tiga tahun mendatang dari sekarang diprediksi bakal jauh lebih murah dibanding kendaraan konvensional (ICE/internal combustion engine) sejenis. Ini disebabkan biaya produksinya yang semakin rendah.
ADVERTISEMENT
Dilansir Carscoop, setidaknya ada beberapa faktor yang mendukung hal tersebut. Pertama adalah harga baterai yang semakin turun drastis jika dibandingkan dengan 15 tahun terakhir, kemudian proses manufaktur yang lebih sederhana, hingga perkembangan teknologi BEV yang kian pesat.
Masih dari sumber yang sama, menurut laporan Kantor Teknologi Kendaraan Departemen Energi (Department of Energy's/DOE) di Amerika Serikat memaparkan, nilai baterai mobil listrik turun hingga 90 persen sejak tahun 2008 hingga 2023.
Hal tersebut amat wajar, sebab sekarang sudah banyak variasi dan jenis teknologi baterai mobil listrik yang tersedia. Memungkinkan pemilihan bahan baku pembuatan yang lebih terjangkau, serta proses pembuatannya yang tak serumit satu dekade lalu.
Seremoni produksi massal perdana mobil listrik Neta V-II oleh PT Neta Auto Indonesia dan PT Handal Indonesia Motor di Pondok Ungu, Bekasi, Jumat (31/5/2024). Foto: Sena Pratama/kumparan
Dalam kajian DOE, nilai baterai lithium-ion per kWh pada 2008 silam bisa mencapai USD 1.415 atau setara dengan Rp 22,2 jutaan menggunakan kurs sekarang. Namun, sekarang nilainya berkisar USD 139 atau setara Rp 2,1 jutaan.
ADVERTISEMENT
Ambil contoh, baterai mobil listrik Tesla Y memiliki kapasitas 81 kWh. Estimasi nilainya saat tahun 2008 berkisar USD 114.615 atau sekitar Rp 1,7 miliar, tapi saat ini turun menjadi USD 11.259 atau kira-kira setara dengan Rp 176 jutaan.
"Secara perbedaan sebenarnya tidak begitu terlalu besar, jika kita ikut menambahkan angka inflasi selama 15 tahun terakhir. Namun, penurunan harga tersebut termasuk cukup mengesankan, terutama periode tahun 2009 ke 2023," bunyi laporan DOE.
Mobil listrik BYD Seagull. Foto: dok. Carnewschina
Selain komponen baterai yang kerap jadi momok biaya produksi mobil listrik selama ini, faktor lainnya yang bisa ikut ditekan adalah proses manufaktur. Ongkos pembuatan BEV pada 2027 bahkan bisa lebih rendah dibanding mobil ICE, menurut studi firma analisis pasar Gartner.
ADVERTISEMENT
Banyak pabrik mobil listrik, terutama di China yang telah lebih banyak mengandalkan sistem robotik dan hanya melibatkan sedikit manusia dalam produksinya. Kemampuan ini membuatnya bisa menghasilkan output yang banyak, namun dengan biaya yang tetap efisien.
Ini didukung analisis beberapa pabrikan otomotif yang juga memprediksi bahwa harga mobil listrik mungkin saja bisa segera setara dengan mobil konvensional akhir dekade ini. Sehingga, cita-cita adanya mobil listrik murah bisa segera terwujud.
***