Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Risetnya mengungkapkan, ketika memasuki musim panas --yang saat ini terjadi di Amerika Serikat dari Juni sampai Agustus--, penggunaan pembersih tangan yang disebutkan hand sanitizer dan sejenisnya meningkat.
Serupa dari negeri Paman Sam, di Eropa, seperti mengutip Carscoops, penjualan bahan-bahan pembersih tadi ketika memasuki musim panas bahkan diperkirakan meningkat sampai 60 persen, dari 371 juta dolar menjadi 593 juta dolar pada tahun 2024.
"Dari pembersih tangan, tabir surya, hingga anti nyamuk, tren konsumen terus berubah dan produk-produk baru terus muncul di pasar. Bahkan produk yang kelihatannya paling tidak berbahaya pun dapat menyebabkan masalah ketika mereka bersentuhan dengan permukaan interior mobil," kata Ford of Europe Senior Material Engineer, Mark Montgomnery.
ADVERTISEMENT
Jadi maksudnya bisa merusak permukaan interior mobil ketika cairan yang berbahan kimia tadi jatuh ke jok atau dashboard. Apabila terus berulang, lama-lama warna dashboard bisa pudar atau bahkan mudah pecah.
Tapi kasusnya bukan melulu karena tidak sengaja menetes, kasus lain seperti setelah memakai cairan, kemudian menggenggam lingkar kemudi, maka tanpa disadari permukaan setir tadi bisa cepat terkelupas.
Apalagi ketika bahan titanium oksida --yang juga termasuk komposisi pada hand sanitizer-- menempel pada dashboard dan terpapar matahari, akan cepat bereaksi.
Belum lagi kandungan lainnya macam etanol yang ternyata punya pengaruh lebih buruk terhadap material plastik.
Guna membuktikannya, Ford melakukan serangkaian pengetesan tersebut. Cairan yang mengandung etanol diteteskan pada potongan plastik trim dashboard, kemudian dipanaskan dengan sinar ultraviolet. Hasilnya, warnanya memudar.
Kendati punya potensi yang buruk terhadap interior mobil, bukannya pemakaian cairan pembersih tangan dilarang, sebaiknya untuk meminimalisir kerusakan, gunakan cairan yang tidak mengandung etanol.
ADVERTISEMENT
"Ada kasus kerusakan cukup berat di Turki, dan kami menelusurinya hingga berkesimpulan bahwa etanol pemicunya," kata Material Engineer Ford United Kingdom, Richard Kyle.
Namun perlu ingat, pembersih tangan dan sejenisnya bukan satu-satunya sumber masalah. Pewangi mobil yang berupa gel atau cairan juga punya dampak negatif bila menempel pada lapisan plastik mobil karena kandungan silikon-nya.