Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Helm Full Face Jauh Lebih Aman dari Half Face?
27 Februari 2024 9:30 WIB
·
waktu baca 2 menitDiperbarui 14 Maret 2024 12:49 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Director Training Safety Defensive Consultant (SDCI) Sony Susmana menjelaskan, idealnya pengendara motor mengenakan helm jenis full face alias yang menutup seluruh bagian kepala.
"Saya pernah belajar instruktur di Selandia Baru, memang setiap negara punya kebijakan keselamatan berbeda. Tetapi, waktu itu saya diberi tahu ke mana pun kita berkendara itu paling tepat menggunakan helm full face," buka Sony dihubungi kumparan (26/2/2024).
Alasannya, risiko yang diterima oleh penumpang depan, atau dalam hal ini pengendara motor itu sendiri, jauh lebih besar dibandingkan dengan penumpang belakang ketika terjadi kecelakaan.
"Dahulu ada peristiwa kecelakaan yang mana bagian buka pengendara terkena bagian spion motornya. Hal-hal seperti itu yang perlu sekali untuk diketahui setiap pengendara motor di Indonesia," terang Sony.
ADVERTISEMENT
Namun, Sony tak menampik ada saja masyarakat yang menganggap menggunakan perlengkapan yang lengkap, seperti helm full face, jaket dengan pelindung, dan sebagainya tidak selalu cocok pada semua situasi.
"Ada yang bilang kalau cuma dekat-dekat saja pakai helm full face atau jaket dengan pelindung lengkap tidak ideal. Oke, jadi ketika berkendara kita ini menyesuaikan, berkendara itu apakah sedang berada di jalanan lingkungan, kelas I atau kelas II, sampai dengan jalan tol," lanjutnya.
"Kita mengenakan perlengkapan berkendara itu sesuai dengan kelas, menurut saya. Kalau pakai motor di kompleks perumahan atau pemukiman itu cukup boleh half face, meski tetap disarankan full face," ujar Sony.
Tetapi jangan lupa, apparel lainnya seperti sarung tangan, jaket, celana panjang, sampai sepatu tetap disarankan untuk dikenakan. Sebab, yang namanya potensi terjatuh tetap bisa terjadi pada kecepatan berapa pun.
ADVERTISEMENT
"Kemudian sarung tangan itu standar, karena potensi terjatuh tetap ada meski pada kecepatan rendah atau pelan. Baru kalau masuk ke jala raya itu sudah banget wajib pakai full gear," jelas Sony.
Maksud Sony soal full gear adalah memakai setelan yang benar-benar melindungi tubuh. Selain helm full face dan sarung tangan, kenakan juga jaket yang bisa diberi pelindung atau pad tambahan pada bagian tertentu.
"Pakai juga jaket yang dilengkapi dengan pelindung tambahan untuk siku, dada, dan sepatu boot. Itu wajib, kalau perjalanan di dalam kota itu juga seharusnya sudah mengenakan full gear," pungkasnya.
***
Live Update