Hindari 2 Kesalahan Ini Saat Mengendarai Motor Kopling Supaya Tidak Boros BBM

20 Agustus 2020 10:55 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Honda CB150 Verza Foto: dok. AHM
zoom-in-whitePerbesar
Honda CB150 Verza Foto: dok. AHM
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pengendara motor kopling yang sudah terbiasa, tentu mudah mengatur bukaan kopling dan gas guna mengejar torsi sesuai kebutuhan. Namun begitu, kesalahan saat mengoperasikan motor manual kerap tak terindahkan.
ADVERTISEMENT
Kesalahan tersebut sadar atau tidak jika dilakukan berulang-ulang, berpotensi membuat umur komponen mesin dan penggerak lebih pendak. Lebih lanjut juga mengakibatkan konsumsi bahan bakar boros.
Test ride all New Honda CB 150 Verza. Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
Menurut pendiri dan instruktur Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu, kesalahan umum yang sering dilakukan pengendara motor manual atau kopling adalah mengabaikan waktu perpindahan gigi dan fungsi kopling.
Nah untuk kesalahan yang pertama ini pengendara motor manual sering memindahkan gigi tidak tepat sesuai torsi mesin.
"Pengendara sering salah melakukan perpindahan gigi selalu pada putaran mesin tinggi, jadi istilahnya membiarkan mesin meraung baru memindahkan gigi," sebut Jusri kepada kumparan beberapa waktu lalu.
Test ride all New Honda CB 150 Verza. Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
"Sebaliknya perpindahan gigi rendah juga dilakukan pada putaran mesin yang masih tinggi, yang terjadi adalah engine brake yang besar, yang kasar ini sebenarnya tidak baik bagi perlambatan normal karena konsumsi bahan bakar berlebih," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Selain konsumsi bahan bakar yang banyak, perilaku tersebut juga rupanya membahayakan bagi pengendara, karena apabila melakukannya pada permukaan jalan yang licin akan membuat selip alias ban belakang kehilangan traksi atau power slide.
Test ride all New Honda CB 150 Verza. Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
"Engine brake yang besar konsekuensinya pada permukaan jalan yang licin, basah atau pada gravel membuat selip karena daya cengkeram roda belakang berkurang," jelasnya.

Teknik deselerasi motor kopling tak boleh asal

Hal kedua yang sering dilakukan adalah pengendara motor manual melakukan perlambatan bersamaan dengan mengaktifkan kopling, yang ada adalah laju motor makin tak terkendali.
"Jadi cara yang benar adalah tutup gas, bisa masih kurang melambat tambah engine brake, dan lakukan perpindahan gigi ke yang lebih rendah," tambahnya.
Test ride all New Honda CB 150 Verza. Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
Menurut Jusri, menarik tuas kopling hanya dibutuhkan saat motor mulai memasuki putaran mesin rendah atau pada saat mesin hendak mati, untuk mencegah mesin mati pengendara harus langsung menarik tuas kopling.
ADVERTISEMENT
"Saat kopling tidak diremas, tenaga dari mesin ke penggerak roda akan tersambung, ketika kopling diremas maka tenaga dari mesin yang harusnya diteruskan ke gear itu putus," tutup Jusri.
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona